spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

18 Jam Terendam Banjir, Aktivitas Warga Lumpuh

BONTANG – Banjir yang melanda Kota Bontang sejak Selasa (10/5) dini hari dan baru mulai surut Selasa (10/5) pukul 22.00 Wita benar-benar membuat aktivitas warga lumpuh.

Banjir yang meredam sejumlah kawasan langganan banjir kali ini terbilang cukup lama dan cukup parah. Bebera akses jalan utama juga tak bisa dilalui dan harus dialihkan akibat tingginya genangan air. “Hampir 18 jam, kami harus menunggu air turun. Air naik mulai subuh pukul 4 dan baru 10 malam tadi mulai turun. Pagi ini, warga masih harus bersih-bersih dari lumpur,” tutur Nurcholis, warga Jalan Tomat Kota Bontang, Rabu (11/5) pagi.

Data dari BPBD Bontang hinggam Selasa (11/5) malam tadi, sebanyak 8 kelurahan terdampak banjir dengan jumlah 53 RT, 1.685 Kepala Keluarga (KK), atau 5.101 jiwa.

Adapun jumlah kelurahan yang terdampak banjir yakni wilayah Kelurahan Guntung sebanyk 9 RT yakni RT 4, 6, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17. Kemudian wilayah Kelurahan Gunung Elai sebanyak 9 RT yakni RT 13, 14, 15, 18, 19, 20, 43, 44, 45.

Baca Juga:  Tak Layak, Armada DLH Butuh Peremajaan, Tahun Ini Usulkan Truk Konvektor

Di Kelurahan Api-api sebanyak 16 RT yakni RT 8, 11, 12, 13, 14, 21, 23, 29, 30, 32, 33, 34, 35, 39, 40, 41.

Kemudian Kelurahan Tanjung Laut Indah di RT 27, Kelurahan Tanjung Laut RT 35, Kelurahan Gunung Telihan sebanyak 10 RT yakni RT 12, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 24, 29, 30. Untuk Kelurahan Kanaan sebanyak 5 RT yakni RT 1, 2, 8, 9, 11 dan Kelurahan Satimpo RT 21 dan RT 25.

Wakil Wali Kota Bontang Najirah juga turun melakukan peninjauan banjir ke beberapa titik. Ikut mendampingi Sekda Kota Bontang dan kepala OPD terkait. Di sela peninjauan banjir ini, Najirah berharap Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat (DSPM) Bontang segera menyiapkan dapur umum di Kelurahan yang terdampak banjir.

“Harus cepat tanggap, ini perusahaan juga sudah membantu, kalau dapur umum nanti DSPM yang akan menggkoordinir,” tutur Najirah.

Sementara itu, petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) juga dikerahkan untuk mengevakuasi korban banjir. Kasi Pencegahan Kesiapsiagaan BPBD Bontang, Roni Apriansyah mengatakan, petugas telah mengevakuasi warga bernama Kusaeri Ali warga RT 20 Jalan Lombok Kelurahan Api-api.  “Setelah kami datangin kediamannya Pak Kusaeri langsung dievakuasi menggunakan perahu karet,” katanya kepada wartawan.

Baca Juga:  DPPKB Raih Penghargaan Pelayanan Terbaik Penanganan KDRT 2021

Selanjutnya, tim langsung mengevakuasi untuk mendapat pertolongan medis dengan membawa ke Rumah Singgah Dinas Sosial Jalan AM Parikesit. “Tadi kondisi fisiknya lemas dan harus segera di evakuasi ke tempat yang layak,” sambungnya.

Banjir kali ini diduga disebabkan air sungai di wilayah kota meluap setelah menerima tumpahan dari hulu sungai Kota Bontang. Ditambah lagi saluran drainase dan sungai juga tidak mampu menahan debit air sehingga banjir tidak bisa turun dengan cepat. Aliran ke laut juga lambat karena dalam kondisi konda. Terus drainase yang kecil dan tidak terpelihara tidak mampu menampung debit air. (ahr/mk)

Most Popular