BONTANG – Laporan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah Puskesmas Bontang Utara 1 mengalami penurunan. Angka penurunan itu di tahun 2022 dibandingkan dengan kasus yang terjadi di tahun 2021.
I Wayan Santika, Kepala UPT Puskesmas Bontang Utara (BU) I membeberkan data kasus penyakit yang diakibatkan nyamuk aedes aegpty itu.
Laporan kasus DBD di wilayah Puskesmas BU 1 tahun 2021 sebanyak 218 kasus. Sedangkan di tahun 2022 kasus menurun jadi 188 kasus.
Artinya kasus DBD di wilayah Puskesmas BU 1 tahun 2022 berkurang 30 kasus.
“Bersyukur angka kasus DBD bisa menurun,” ujar Wayan.
Walaupun mengalami penurunan, namun Wayan menyayangkan lantaran terdapat 1 laporan kematian yang diakibatkan oleh DBD. Laporan kematian terjadi di tahun 2022 di wilayahnya tepatnya Bulan Mei.
Karena itu pihaknya berusaha membuat inovasi untuk mencegah meningkatnya DBD. Bahkan mencegah kematian akibat DBD.
Dengan membuat Inovasi bernama Sistem Pemetaan Infografis BU I (Siparis BU I).
I Wayan Santika, Kepala UPT Puskesmas BU I menjelaskan, Siparis BU I merupakan suatu grup whatsapp yang bekerjasama sengan seluruh Rumah Sakit (RS) di Bontang. Setiap RS akan melaporkan kasus DBD aktif, kemudian
Pemetaan dilakukan setiap minggu pada kasus DBD aktif. Pemetaan ini dilakukan di masing-masing RT wilayah Puskesmas BU I. (Sya/al)