BONTANG – Tercatat sebanyak 57 anak di Kelurahan Belimbing teridentifikasi stunting. Hal itu terungkap di kegiatan rembuk stunting, Rabu (15/2/2023) di Pendopo Kelurahan Belimbing.
Lurah Belimbing, Dwi Andriyani mengungkapkan, rembuk stunting sebagai salahsatu upaya menurunkan angka stunting di wilayahnya. Rembuk stunting diadakan bersama stakeholder terkait dan pemangku kepentingan. Guna mencari solusi dari permasalahan tersebut.
Melalui rembuk ini, dapat mengetahui peta penyebab atau faktor terjadinya stunting di Kelurahan Belimbing. Baik yang berada di Perumahan PC/BTN PKT maupun di luar perumahan.
Ada yang disebabkan kurangnya kesadaran orangtua terhadap pola asuh dan pola pemberian makanan kepada anak, maupun karena faktor ekonomi. Ada pula faktor lingkungan (polusi pabrik).
“Bisa juga karena sakit bawaan anak atau administrasi kependudukan belum lengkap, sehingga jangkauan ke faskes kurang,” kata Dwi Andriyani saat dihubungi Mediakaltim.com (jaringan Radarbontang.com), Rabu (15/2/2023).
Selain itu, upaya lainnya dengan memvalidasi data, peningkatan kader stunting dan Posyandu. “Fokuskan sasaran kegiatan untuk anak-anak stunting, mengoptimalkan peran Kader Pembangunan Manusia (KPM) dan Tim Pendampingan Keluarga (TPK),” jelasnya.
Tingkat partisipatif dan kehadiran ke posyandu menunjukkan angka di atas 80 persen, dengan target penurunan stunting di atas target kota.
“Targetnya bisa menurunkan stunting hingga di atas target kota (di bawah 14%). Ada sebanyak 11 posyandu balita dan angka stunting ada sebanyak 57 anak,” ungkapnya. (yah)