BONTANG – Satu rumah rusak parah di Jalan Kapal Layar RT 22 akibat longsoran tanah, Rabu (22/2/2023). Selain itu, 1 rumah lagi terdampak longsoran. Tidak ada korban jiwa pada kejadian tersebut.
Diceritakan Ketua RT 22, Nur Alam, awal kejadian sekira pukul 12.30 Wita usai hujan deras mengguyur wilayah Loktuan dan sekitarnya.
Andreas, pemilik rumah terdampak longsor mendengar suara gemuruh di atas rumahnya. Ia mengira suara ular yang bersarang di plafon rumahnya. Lantaran di daerah tersebut kerap bersarang ular.
Namun ternyata setelah ditengok, atap rumah bagian belakang tertimpa bongkahan tanah. Melihat situasi yang mulai gawat tersebut, Andreas memperingatkan seluruh keluarganya untuk segera keluar rumah. Termasuk istrinya yang sedang tidur saat itu.
“Alhamdulillah selamat semua. Sempat keluar sebelum longsoran terjadi,” beber Nur Alam.
Sementara itu, rumah tetangga Andreas yang mengalami rusak parah akibat longsoran tersebut. Posisi rumah tetangga tersebut di sisi sebelah atas rumah Andreas.
Saat kejadian rumah itu kosong. Rumah tersebut disewa beberapa pria yang saat kejadian sedang bekerja di dalam pabrik.
Arya, penyewa rumah mengatakan, saat kejadian dirinya dan beberapa temannya yang menyewa rumah sedang bekerja. Ia mendapat info dari rekannya bahwa rumah yang disewanya mengalami longsor.
Namun saat kejadian ia dan rekannya tidak bisa pulang, karena dilarang pihak perusahaan lantaran banyak pekerjaan yang harus dikerjakan.
“Sore kami baru bisa pulang. Untungnya saat kejadian tidak di rumah, jadi tidak ada korban longsor,” katanya menceritakan kondisinya saat itu.
Dari pantauan di lapangan, tanah di bagian kanan luar rumah tersebut mengalami longsor parah. Sebagian longsoran menimpa rumah Andreas yang berada di bagian bawah.
Dinding bagian kanan rumah pun roboh, sehingga 1 ruangan kamar tidur dan 1 ruangan tengah terlihat tak berdinding lantaran tembok roboh ke bagian luar. Beberapa bagian rumah juga mengalami retak-retak.
Lurah Loktuan, Hadi Jumianto mengatakan, terdapat 10 jiwa yang terdampak bencana longsor itu. 1 rumah yang mengalami longsor berisi 5 jiwa dan 1 rumah terdampak juga berisi 5 jiwa.
“Saat kejadian seluruh pihak terkait langsung terjun ke lapangan mengatasi kejadian tersebut,” ujarnya.
Pemerintah berupaya mencari solusi secepatnya dari kejadian tersebut.
Beberapa upaya yang dilakukan di antaranya, mencarikan rumah tinggal sementara untuk mengungsi.
“Saat ini penyewa rumah mengungsi di rumah keluarga. Besok mereka putuskan apakah mau tinggal di rumah susun (rusun) atau tidak. Kami sudah koordinasikan dengan pihak rusun,” ungkap Hadi.
Cari solusi secepatnya untuk perbaikan rumah. Pihak kelurahan akan melaksanakan bersih-bersih rumah dari puing-puing. Selain itu, membuka posko bantuan longsor di rumah Ketua RT 22.
“PKT juga ikut memberikan bantuan sembako kepada para korban,” pungkasnya. (al)