BONTANG – Beberapa warga Bontang mengeluhkan di grup whatsapp, terkait tagihan air PDAM yang tidak wajar. Padahal kondisinya, jumlah orang di rumah hanya sedikit dan meteran sedang rusak.
Muhammad Nurkholis membeberkan masalahnya, bahwa di rumahnya tagihan tiap bulan mencapai Rp 400 – 500 ribu dan sudah berjalan selama 1,5 tahun terakhir. Sementara di rumahnya, yang sering menggunakan air hanya 2 orang.
“Sudah pernah komplain hanya dicek saja, masih normal kata orang PDAM. Tapi gak wajar, hanya 2 orang kok tagihan segitu banyaknya,” ujarnya.
Kira-kira 1,5 bulan lalu dirinya meminta penggantian meteran, karena mengira meteran airnya rusak. Lalu dirinya mendapat info dari petugas PDAM, seharusnya tiap 5 tahun ada penggantian rutin meteran.
“Nah punyakku sudah lewat 2 tahun sudah tidak normal, tapi tidak ada kompensasi juga. Hanya menyesuaikan tagihan meteran yang baru,” imbuhnya.
Sementara itu Mei juga mengeluhkan masalah yang kurang lebih sama. Meteran di rumahnya rusak. Kilometernya sudah hampir 4 bulan tidak jalan.
“Sudah saya sampaikan ke petugasnya, tapi sampai sekarang gak ada tindakan apa-apa. Anehnya tiap bulan tagihan selalu Rp 300 ribu, padahal kilometernya gak jalan. Petugasnya main kira-kira aja catat pemakaiannya,” keluh Mei.
Sementara itu, Direktur PDAM Tirta Taman, Suramin memastikan bahwa semua petugas pencatat meteran air di PDAM Tirta Taman bekerja dengan akurat, lantaran sudah menggunakan teknologi android.
“Kami memiliki semua data hasil pencatatan meteran di rumah pelanggan,” ujarnya.
Dirinya pun menyarankan kepada setiap pelanggan yang memiliki keluhan masalah air PDAM bisa melaporkan ke kantor PDAM. Nantinya petugas akan melakukan pengecekan ke rumah pelanggan, untuk mengetahui permasalahan yang terjadi.
“Karena permasalahan air di pelanggan bukan hanya dari meteran, tapi banyak faktornya. Segera laporkan ke PDAM, berikan informasi yang akurat, nanti kami cek,” imbuhnya.
Dirinya pun menegaskan, apabila ada petugas PDAM yang bermain-main dengan pencatatan meteran air, maka dirinya akan memberikan warning kepada petugas tersebut.
“Kalau sampai melakukan kesalahan fatal saya bisa pecat petugasnya itu,” tegasnya. (al)