BONTANG – Wakil Ketua Komisi I DPRD Bontang, Raking menyayangkan angka kemiskinan di Bontang yang belum mengalami penurunan secara signifikan. Padahal Anggaran Pendapatan Belanja Daerah – Perubahan (APBD-P) Bontang sebesar Rp 2,6 Triliun.
Hal itu diungkapkannya saat Rapat Paripurna masa sidang ke-16, Jumat (18/8/2023) lalu.
Menurutnya, angka kemiskinan di Kota Taman, sebutan Bontang sangat penting untuk diperhatikan. Untuk memperbaiki penilaian bagi Kota Bontang. Serta mengangkat kesejahteraan warga miskin.
“Seharusnya anggaran sebesar itu bisa dimaksimalkan untuk menurunkan angka kemiskinan,” ujarnya
Menanggapi hal itu, Wali Kota Bontang, Basri Rase menegaskan, bahwa anggaran sebesar Rp 2,6 Triliun itu baru diketok di perubahan kali ini. Sehingga tidak bisa serta merta langsung mengurangi angka kemiskinan.
Menurut Basri ada banyak sektor dan bidang yang perlu diperhatikan juga. Tidak hanya masalah kemiskinan yang harus diselesaikan.
“Anggaran sebesar itu harus dibagi-bagi untuk infrastruktur, kesehatan, pendidikan, pengawasan, dan lain sebagainya. Tidak bisa digunakan untuk satu masalah saja,” ungkapnya.
“Kalau tidak ada masalah lainnya, digunakan hanya untuk menyelesaikan masalah kemiskinan saja, inysaallah bisa,” imbuhnya. (adv/al)