spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Pemkot Bontang Gelar Pelatihan Tata Boga Bagi Penyandang Disabilitas

BONTANG – Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang melalui Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) menggelar pelatihan Tata Boga (Cake Decoration) bagi penyandang disabilitas, untuk pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) di Kota Bontang. Pelatihan berlangsung di Kampung Jawa, RT.15, Kelurahan Bontang Baru, Kecamatan Bontang Utara.

Wakil Wali Kota Bontang, Najirah menyampaikan, seluruh peserta yang mengikuti pelatihan bisa lebih memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin, sehingga nantinya akan meningkatkan kemampuan SDM di Kota Bontang, untuk menekan angka pengangguran.

“Banyak sekali pelatihan yang telah di buka oleh Disnaker Kota Bontang, saya ingin selesai dari pelatihan ini mereka memiliki bekal untuk membuka usaha, bahkan memberi lapangan pekerjaan untuk orang lain,” ucapnya, Selasa (21/5/2024).

Diketahui pelatihan tata boga berlangsung sejak 16 Mei hingga 20 hari ke depan, bahkan untuk pelatihan ini nantinya akan ada ujian tertulis dan ujian praktek di akhir pelatihan. Pelatihan pun diikuti sebanyak 14 peserta penyandang disabilitas dan terbuka secara umum tanpa adanya batasan usia.

Instruktur Tata Boga, Rina Yulianti mengungkapkan, pelatihan cake decoration lebih menyasar ke penyandang disabilitas guna memberikan kesempatan untuk mereka bisa berkarya dan berinovasi, dimana mereka akan menambah wawasan di dunia tata boga.

Baca Juga:  Bontang Digital Expo Resmi Ditutup, Last Child Hibur Pengunjung

“Kegiatan ini lebih ke penyandang disabilitas, karena kami yakin dengan keterbatasan yang mereka punya, mereka juga bisa ikut melakukan segala hal seperti orang pada umumnya,” katanya.

Rina juga menjelaskan di pelatihan tata boga bagian cake decoration ini, lebih mengajarkan peserta untuk bisa membuat kue hingga menghiasi kue yang telah jadi.

“Ada sedikit kendala saat pelatihan, seperti yang memiliki gangguan pada penglihatan. Jadi kami lebih memberikan pemahaman ke mereka, agar mereka bisa paham,” bebernya.

Rina berharap dengan adanya pelatihan seperti ini, nantinya mereka memiliki inovasi dan bekal untuk membuka usaha sendiri. Walaupun dengan keterbatasan yang ada, hal itu tidak menghalangi mereka untuk tetap bisa melakukan segala aktivitas seperti orang pada umumnya. (dwi/adv).

Editor: Yusva Alam

Most Popular