spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Komisi C Nilai Proyek Drainase dan Trotoar di Jalan P Suryanata Masih Butuh Banyak Perbaikan

BONTANG – Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bontang, meninjau proyek pengerjaan drainase dan trotoar, di Jalan Pangeran Suryanata, atau eks Jalan Sendawar, Kelurahan Bontang Baru, Kecamatan Bontang Utara, Senin (6/1/2024).

Baim, salah satu warga sekitar mengeluhkan adanya trotoar yang terlalu tinggi, maka dirinya harus menambahkan alat bantu untuk bisa kendaraan masuk ke dalam tokonya. Jika tidak ada alat bantu yang disediakan, maka kendaraan pun tidak akan bisa naik.

“Kenapa di depan trotoar ini kita tambahkan balok-balok, agar kendaraan bisa masuk ke toko, kalau tidak seperti itu pastinya mobil yang mau masuk akan tersangkut,” ungkapnya.

Ketua Komisi C DPRD Kota Bontang, Alfin Rausan Fikri menyampaikan, jika pihaknya menyuruh masyarakat sekitar untuk bisa memberikan masukan kepada Kepala Bidang (Kabid) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) untuk ditindaklanjuti masa pemeliharaan.

Karena telah banyak sekali masukan dari masyarakat sekitar, jika trotoar tersebut terlalu tinggi. Sehingga sebagian masyarakat masih banyak yang memarkirkan kendaraannya di luar atau pinggir jalan, mengingat kendaraan mereka tidak bisa melewati trotoar tersebut.

Baca Juga:  Pupuk Kaltim Gaspol 10.000 Vaksin Gelar Vaksinasi Tahap Dua di Samarinda

“Bukan hanya trotoar saja yang akan dikikis karena terlalu tinggi, nantinya pak Kabid juga akan mengupayakan tidak ada lagi genangan air, sehingga harus membongkar ulang,” paparnya.

Di kesempatan yang sama, Wakil Ketua Komisi C DPRD Kota Bontang, Muhammad Sahib mengatakan, bahwa dalam proses pengerjaan proyek trotoar dan drainase medannya sangat tidak jelas, pembangunan bentuknya pun juga sangat tidak beraturan. Bahkan untuk air yang masih mengenang, tidak ada jalan untuk pembuangan air tersebut, sehingga dirinya mengklaim pengerjaan tersebut dikerjakan secara asal-asalan.

“Untuk drainasenya tidak tau resapan airnya akan dibuang kemana, karena bentuknya yang tidak jelas. Kalau nantinya buntu, air pasti akan meluap, ini uang masyarakat janganlah dikerjakan secara asal-asalan,” tutupnya.

Penulis: Dwi S
Editor: Yusva Alam

Most Popular