BONTANG – Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kelurahan Satimpo mengambil tiga kesimpulan penting terkait infrastruktur, ekonomi dan sosial yang dibutuhkan dalam kelurahan tersebut.
Lurah Satimpo, Maryono menjelaskan, per kelurahan mendapatkan jatah anggaran sebesar Rp 1,5 miliar untuk merealisasikan pembangunan di wilayah mereka. Pihaknya sudah menyiapkan 30 usulan yang nantinya akan kembali diperjuangkan di musrenbang kecamatan.
“Dari 30 itu pasti tidak semua terpenuhi, tapi bisa jadi kedepannya ada bantuan dari PU, perkim sehingga jatah anggaran bisa digunakan untuk usulan prioritas lainnya,” terangnya, Rabu (15/1/2025).
Untuk perkembangan ekonomi di Satimpo, pihaknya meminta usulan agar di wilayah tersebut dibangunkan tempat untuk menjual dan memamerkan UMKM produk yang ada di wilayahnya seperti madu, sepatu dan sebagainya. Dalam UMKM itu juga dibuat koperasi untuk perputaran ekonomi wilayah Satimpo.
Dari segi sosial, Satimpo ingin gencarnya sosialisasi terkait keagamaan juga perempuan dan anak. Terakhir terkait infrastruktur yakni rehabilitasi beberapa drainase yang sudah puluhan tahun tidak tersentuh.
“Kalau penanganan banjir tahun 2025 sudah ada anggarannya, jadi musrenbang ini untuk RKPD 2026,” tambahnya.
Adapun salah satu RT di sana meminta agar tiap RT memiliki CCTV yang terhubung langsung satu sama lain, sehingga semua RT dapat mengakses CCTV lain saat dibutuhkan. Adapun koneksinya juga dapat dipantau langsung di kelurahan.
Maryono menjelaskan, bahwa kelurahan saat ini sangat membutuhkan Balai Pertemuan Umum (BPU) karena selama ini mereka harus menyewa tempat untuk melakukan rapat, dan itu selalu membutuhkan dana jika dilakukan terus menerus.
“Kalau ada rapat kami selalu sewa, karena tidak ada ruang rapat besar, ada pun cuma untuk staf, jadi itu cukup darurat,” tambahnya.
Penulis: Syakurah
Editor: Yusva Alam