spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Akses Keluar Masuk SMAN 3 Kembali Terhalang Truk Pengantre Solar, Ini Permintaan Kepsek ke Kepolisian

BONTANG – Akses keluar masuk SMA Negeri 3 Bontang kembali tertutup oleh truk-truk pengantre solar di SPBU kilometer tiga, Kamis (30/1/2025) pagi tadi.

Hal berulang ini dikeluhkan Kepala Sekolah SMAN 3 Bontang, Harwanti. Dirinya menegur langsung supir-supir yang memarkir kendaraannya di depan pagar tersebut.

“Kalau saya yang tegur mereka masih pasrah, kalau sudah satpam atau laki-laki yang tegur, supirnya ikut bekeras kayak mau kelahi,” ujarnya saat dihubungi.

Setelah ia memposting video kemacetan tersebut di akun media sosial, polisi pun langsung bertindak dan menertibkan truk-truk tersebut. Sayangnya, Harwanti paham betul bahwa kejadian itu akan berlangsung baik seminggu saja. Seminggu ke depannya pasti akan kembali lagi.

“Pintu keluar masuk kan berbeda, ya itu semuanya mereka tutup, susah kita,” tambahnya.

Ia juga mengeluhkan jalanan masuk sekolah tersebut mengalami penurunan, lantaran sering ia dapati supir truk memarkir kendarannnya tepat di depan pintu pagar sekolah.

“Mereka parkir mundur kalau saat malam, jadinya besi rolling pagar penutup sekolah keturun karena beban truk itu berat,” ujarnya.

Baca Juga:  Paskibra Studi Tour ke Bali November Mendatang

Untuk itu, saat ini ia meminta agar tiap pagi dan jam pulang sekolah, agar ada polisi yang mengamankan lalu lintas di sana. Sehingga guru, siswa, maupun orang tua murid tidak khawatir dengan banyaknya truk yang terparkir di sana.

Menanggapi hal tersebut, Kasatlantas Polres Bontang AKP Purwo Asmadi mengatakan, untuk sementara pihaknya akan melakukan pengamanan pada jam-jam yang telah ditentukan yakni pagi hari dan saat siswa pulang sekolah.

Sementara itu untuk ke depan mereka akan melakukan pemantauan rambu-rambu, pemasangan traffic cone di sebelum dan sesudah sekolah juga harus dipasang untuk memberikan batas kepada truk di sana.

Di wilayah SMAN 3 baiknya dilakukan pemasangan rambu-rambu, agar tidak boleh ada truk yang berhenti maupun parkir di sekitaran sekolah tersebut.

“Kita pantau dahulu situasi, kemudian kita akan pasangkan rambu-rambu. Kalau mereka tetap menghalangi bisa kami lakukan penilangan,” ujarnya.

Penulis: Syakurah
Editor: Yusva Alam

Most Popular