BONTANG – Kerusakan jalan di wilayah Bontang masih menjadi permasalahan. Kerusakan terjadi di jalan milik provinsi/kota, maupun di jalan nasional. Tingkat kerusakan mulai sedang hingga rusak parah.
Dari pantauan Media Kaltim, kerusakan yang parah terdapat di Kelurahan Bontang Lestari (Bonles), meliputi Jalan Soekarno-Hatta, Jalan Moh Roem, dan Jalan Urip Sumuharjo, yang berbatasan dengan Desa Santan, Kecamatan Marangkayu Kutai Kartanegara (Kukar). Sementara jalan di dalam wilayah kota, terdapat kerusakan ringan di sepanjang Jalan KS Tubun. Untuk jalan nasional, yang mengalami kerusakan di Jalan R Suprapto.
Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota (DPUPRK), Anwar Nurdin mengatakan, perbaikan Jalan Soekarno-Hatta dimulai Februari nanti. Perbaikan ini mendapat kucuran Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik reguler senilai Rp 4 miliar. Perbaikan menyasar titik-titik kerusakan dari simpang RSUD Taman Husada hingga Kantor Kelurahan Bonles sepanjang 9,6 kilometer.
“Perbaikan sebagian besar pengecoran di titik-titik yang rusak. Untuk pengaspalan hanya di titik yang kondisi betonnya retak,” kata Anwar, belum lama ini.
Terkait Jalan Moh Roem dan Urip Sumuharjo dia mengatakan, akhir 2021 perbaikan sudah dilaksanakan. Meskipun tidak menyasar keseluruhan badan jalan. Melainkan hanya di lokasi-lokasi yang kondisinya parah. Untuk perbaikan Jalan Moh Roem sepanjang 3 km dan Urip Sumuharjo sepanjang 4,9 km. Anggaran senilai Rp 400 juta melalui APBD Perubahan.
Kerusakan ketiga jalan di Bonles ini sangat berpengaruh pada perekonomian Kota Taman. Karena jalan ini menjadi salah satu akses penghubung antara Bontang dengan Kukar. Ditambah adanya kantor pusat pemerintahan dan sejumlah industri, menjadikan jalanan ini selalu dilalui ratusan pegawai pemkot, pegawai DPRD Bontang, hingga ratusan karyawan industri.
Sementara perbaikan kerusakan Jalan KS Tubun juga sangat mendesak. kawasan yang menghubungkan Pasar Taman Rawa Indah (Tamrin) dengan Bontang Kuala itu banyak ditemukan lubang di sepanjang badan jalan. Ditambah kondisi jalan yang sempit, membuat sering terjadi kemacetan.
Kondisi terburuk terjadi di kawasan dekat bangunan pasar lama. Di kawasan itu kanan-kiri badan jalan dipenuhi pedagang. Ditambah kondisi jalanan yang berlumpur dan tergenang jika hujan tiba. Anggota Komisi III DPRD Bontang, Abdul Samad, menjadi salah satu yang mendesak perbaikan segera dilakukan dan dimasukkan dalam skala prioritas pemkot.
Sementara untuk jalan nasional yang membentang dari Tugu Selamat Datang Bontang hingga Kawasan Bontang Kuala, tahun ini mendapat kucuran dana dari pemerintah pusat untuk memperbaiki Jalan R Supapto. Tepatnya di lajur kanan dekat RS Amalia. Adapun lajur kiri, dipusatkan di depan Hotel Grand Raodah. Nilainya mencapai Rp 35,4 miliar.
“Tetapi pagu itu tidak hanya di dalam lingkup dalam Kota Bontang. Tetapi juga jalan Santan-Bontang,” terang Anwar. (bms)