BONTANG – Salahsatu pengurus Persatuan Binaraga dan Fitnes Indonesia (PBFI) Bontang, Syamsul angkat bicara, terkait pernyataan 2 atlet binaraga Bontang yang menyatakan tidak pernah mendapatkan bantuan pemerintah, selama mengikuti berbagai event kejuaraan.
Menurutnya, semua pernyataan itu tidak bisa dibenarkan 100 persen. Lantaran ada uang pembinaan untuk para atlet, yang dimana sistem bantuannya adalah atlet mengeluarkan dana terlebih dahulu, lalu nantinya uang itu diganti sebagai uang latihan serta dana suplemen.
“Ada pastinya mbak, tidak mungkin tidak ada itu dana pembinaan. Dana untuk makan, minum, dan suplemen atlet. Bohong kalau tidak ada. Saya pun tahu kalau ada anggarannya, tapi tidak tahu pasti berapa. Tetapi kalau untuk apresiasi, memang dari pemerintah kurang,” jelasnya saat dikonfirmasi, Rabu (2/72025).
Selain itu Syamsul menilai kepengurusan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Bontang, sangat kurang baik. Menurutnya, KONI seperti melempar bola ke pengurus cabang olahraga (cabor) jika ditanyai mengenai dana pembinaan tersebut.
“Saya beranggapan KONI ini seperti ngelempar bola, kenapa harus cabor yang konfirmasi jika ditanyai. Padahal cabor sudah berharap ke KONI untuk diperhatikan dan sebagai macam. Tapi ini seperti angkat tangan, bukan binaraga aja yang dibeginikan, banyak dari cabor lain,” katanya.
Ditambahkan Syamsul, di pertandingan umum, atlet Binaraga Bontang dipastikan dapat sponsor dari berbagai pihak, tidak dengan dana mandiri secara keseluruhan.
“Contohnya Kejurnas Bali kemarin, pastinya kita modali carikan sponsor untuk atletnya. Tidak dilepas begitu saja. Jadi sebenarnya dana pembinaan atlet dari pemerintah ada, tapi kecil. Untuk Binaraga sendiri, mau di kasih 10-20 juta pun pastinya kurang, untuk program pembentukan badan,” tambahnya.
Sebelumnya, Redaksi Radar Bontang telah mencoba konfirmasi ke pihak KONI Bontang, mengenai dana pembinaan atlet khususnya di Cabor Binaraga, akan tetapi sampai saat ini pun Ketua KONI, Jamaludin belum juga memberikan respon.
Maka redaksi terus berupaya untuk mendapatkan jawaban, dan mencoba untuk konfirmasi kembali ke pihak Bendahara KONI Bontang, Abdul Kadir.
“Mengenai dana pembinaan bisa tanyakan langsung ke pengurus Cabor-nya, biar mereka yang memberikan jawaban. Serta terima kasih atas infonya, nanti kami panggil pengurus Cabor-nya, biar kami tahu masalah yang sebenarnya, dan Pak Jamal mungkin saat ini masih di Samarinda mengikuti Raker KONI KALTIM,” terangnya dalam pesan singkat.
Sebelumnya diberitakan, 2 atlet Binaraga Bontang, Doni Gunawan dan Darhamsah mengaku selama ini mengikuti pertandingan dan membawa nama Bontang, tidak pernah mendapatkan dana pembinaan atlet dari pemerintah.
Mereka mengungkap bahwa, setiap mengikuti pertandingan seperti Kejuaraan Provinsi (Kejurprov), Pekan Olahraga Provinsi (Porprov), hingga Pekan Olahraga Nasional (PON), mereka selalu menggunakan dana mandiri untuk bisa ikut bertanding.
Penulis: Dwi S
Editor: Yusva Alam