spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Gelar Rakor Evaluasi PPKM, Pemkot Dorong Percepatan Vaksinasi dan Pengetatan Prokes

BONTANG – Pemerintah kembali menurunkan Instruksi Menteri Dalam Negeri terkait Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) per tanggal 1 Agustus 2022. Berkaitan dengan itu Pemerintah Kota Bontang menggelar Rapat Evaluasi PPKM wilayah Kota Taman, Selasa (2/8/2022) pagi.

Kegiatan yang diadakan di Pendopo Rumah Jabatan Wali Kota Bontang itu, dipimpin Walikota Bontang Basri Rase, didampingi Sekretaris Daerah Aji Erlynawati bersama unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Bontang.

Mengawali rapat pagi itu, Basri Rase menyampaikan kepada para undangan, bahwasanya evaluasi kali ini diadakan sebagai respons angka kasus Covid-19 yang cenderung menunjukkan penambahan di wilayah Bontang.

“Sebagaimana kita tahu pandemi (Covid-19) ini belum selesai. Rapat koordinasi ini kita gelar menyikapi permasalahan Covid-19 di Indonesia khususnya di Bontang yang cenderung menunjukkan kenaikan,” ucapnya.

Selanjutnya, ia meminta pemaparan kondisi terkini kasus Covid-19 yang sedang terjadi di Kota Bontang. “Saya meminta teman-teman dari Dinkes (Dinas Kesehatan) untuk memberikan informasi terkini terkait Covid-19, dan apa saja yang telah dilakukan,” ujarnya.

Baca Juga:  Dua Pengedar Sabu di Muara Badak Ditangkap Sekaligus

Kepala Dinas Kesehatan Toetoek Pribadi Ekowati, membeberkan akhir-akhir ini kasus Covid-19 di Bontang kembali meningkat setelah sempat melandai. “Hal itu tentu tidak terjadi secara tiba-tiba. Memang yang jadi PR (Pekerjaan Rumah) kita sekarang adalah ini capaian vaksinasi dosis 3 atau booster. Booster naiknya merangkak susah. Dengan kondisi ini capaian di beberapa daerah rendah,” terang Toetoek.

Dalam laporan yang disampaikan Dinas Kesehatan, tercatat vaksinasi dosis 3 atau booster di Kota Bontang baru mencapai 36,8 persen. Sedangkan angka kumulatif yang terindikasi aktif positif Covid-19 per 1 Agustus 2022 mencapai 73 kasus.

Dinkes Bontang memberikan beberapa rekomendasi untuk mengatasi permasalahan. Di antaranya, mendorong angka akselerasi cakupan vaksinasi (dosis 1, 2, dan 3) untuk antisipasi lonjakan kasus dan menghadapi varian Omicron, pengetatan protokol kesehatan di lingkungan kerja dan kawasan publik.

Kemudian pengaturan kegiatan masyarakat atau event massal yang berpotensi menyebabkan kerumunan dalam menekan laju penularan, serta peningkatan upaya tracing kasus khusus perusahaan.

Saat ini Kota Bontang termasuk dalam wilayah dengan kategori PPKM level 1, berbagai upaya dilakukan untuk mempertahankan kestabilan kasus Covid-19 di tengah masyarakat, agar kehidupan sosial dan ekonomi warga Kota Bontang dapat terus berjalan dengan normal. (kmf)

Baca Juga:  Mati Listrik di Pasar Telihan, Nursalam: OPD Terkait Segera Tuntaskan!

Most Popular