BONTANG – Anggota Komisi III DPRD Bontang Abdul Samad memberikan perhatian khusus sulitnya mendapatkan material bangunan untuk mendukung penyelesaian pekerjaan fisik.
“Kontraktornya mengeluhkan sulitnya material proyek dan ini mendapat kendala, terutama batu gunung yang sulit juga di masyarakat,” ujar Aco, sapaan akrab Abdul Samad saat melakukan inspeksi lapangan di lokasi pekerjaan penguatan tebing sungai Bontang di RT 22 dan 24 Jalan Brokoli Kelurahan Gunung Elai, Kecamatan Bontang Utara, Kota Bontang, Selasa (4/10/2022).
Politisi Partai Hanura ini mengatakan kondisi tersebut mestinya dapat disikapi oleh kontraktor. Dikatakannya ontraktor harus cepat mencari solusi material sangat dibutuhkan tanpa menyalahi spesifikasi pekerjaan. “Mudah mudahan kendala material tidak menjadi kendala pekerjaan yang dilakukan saat ini,” ucapnya.
Aco berharap pekerjaan yang menjadi salah satu solusi penanganan banjir di Kota Bontang ini tidak akan terkendala dalam penyelesaian proyek senilai Rp16,7 miliar yang bersumber dari bantuan keuangan provinsi Kaltim.
Diketahui sesuai kontrak pekerjaan, proyek ini terdiri dari 3 segmen. Segmen 1 jalan sepanjang 434 meter, segmen 2 berupa pekerjaan penurapan sepanjang 320 meter dan segmen 3 penurapan sepanjang 17 meter itu, akan selesai pada Desember 2022 mendatang.
Sementara itu, kepada wartawan, Konsultan Proyek PT Ika Adya Perkasa, Bahrin mengakui di awal proyek sedang berjalan pihaknya kesulitan dalam pengadaan pasir gunung. Namun saat ini material tersebut tidak menjadi kendala.
“Sebelumnya kami susah cari pasir Sambera, sekarang sudah ada masalah. Waktu itu kami ganti dengan pasir lokal, pasirnya sesuai standar, kami saring lagi,” pungkasnya. (adv)