BONTANG– Wali Kota Bontang Basri Rase membuka pelatihan dan sertifikasi tenaga kerja konstruksi yang dilaksanaka Pusat Pembinaan Pelatihan dan Sertifikasi Mandiri (P3SM) Kalimantan Timur bersama Dinas PUPR Kota Bontang, di auditorium gedung Dispopar, Selasa (18/10/2022). Peserta sebanyak 70 tukang bangunan akan dilatih dan diberikan sertifikasi mengenai konstruksi.
Ketua pelaksana, Dedy Nugraha mengatakan, dalam pengerjaan konstruksi perlu adanya pengawasan. Dari pelatihan dan sertifikasi ini, ada beberapa bagian dari pekerjaan konstruksi seperti tukang kayu, tukang pasang batu, tukang plester, dan tukang besi.
Menurutnya, pekerja bangunan konstruksi harus memiliki keterampilan dan sertifikasi kompetensi, sebaliknya pemberi kerja wajib mempekerjakan tenaga kerja yang memiliki sertifikasi guna memiliki kepastian hukum dalam penyediaan jasa konstruksi.
“Undang-undang No 2/2017 tentang Jasa Konstruksi, mewajibkan pekerja memiliki sertifikasi, kompetensi, pekerja serta para pengguna jasa wajib mempekerjakan pekerja yang memiliki sertifikasi,” kata Dedy Nugraha.
Ketua Pusat Pembinaan Pelatihan dan Sertifikasi Mandiri (P3SM) Kalimantan Timur, Rusdi Doviyanto mengatakan, P3SM Kaltim adalah salah satu institusi yang bisa memberikan sertifikasi kepada pekerja. Selama ini, P3SM telah memberikan sertifikasi kepada sekitar 1000 pekerja konstruksi.
“Untuk di Kota Bontang sendiri, ini yang kedua kalinya dilaksanakan,” kata Rusdi.
Rusdi menyebutkan, P3SM Kaltim bekerja sama dengan dinas PUPR Bontang melaksanakan pelatihan dan sertifkasi kepada 70 pekerja konstruksi. “Sesuai dengan peraturan bahwa semua pekerja konstruksi wajib bersertifikat,” lanjutnya.
Sementara itu, Wali Kota Bontang, Basri Rase mengatakan, pihaknya ikut andil dalam meningkatkan SDM agar menjadi andal dan terampil sebab Bontang membutuhkan tenaga-tenaga terampil dan siap pakai.
“Saya selaku wali kota tidak ingin mendengar di Bontang ini, SDM-nya tidak cukup mumpuni. Kota cerdas itu, kota yang memiliki SDM-SDM yang terampil,” kata Basri, Selasa (18/10/2022).
Basri melanjutkan, Bontang tidak memiliki sumber daya alam yang banyak, namun hanya mengandalkan Sumber Daya Manusia (SDM).
“Bontang hanya memiliki SDM. Makanya, Bontang ini sangat ketergantungan dengan jasa konstruksi,” katanya.
“Nanti kita coba hasil pekerja sertifikasi. Misalnya tahun ini siapa tahun depan siapa. Kalau mau melakukan sertifikasi sendiri pasti sulit,” pungkasnya. (adv/yah)