SAMARINDA – Wakil Gubernur Kaltim H Hadi Mulyadi memberikan apresiasi kepada Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Wahab Syahranie (RSUD AWS) Samarinda, melakukan kerja sama dengan beberapa rumah sakit, seperti RS Jantung Harapan Kita, RS Kanker Dharmais, RS Umum Pusat Nasional Dr Ciptomangunkusumo dan RS Pusat Otak Nasional, untuk pengampuan RS jejaring layanan kardiovaskular, unonefpro, stroke terpadu dan kanker terpadu.
“Kita bersyukur, karena RSUD AWS Samarinda, dipercaya sebagai rumah sakit pengampu untuk tingkat regional, dan saat ini dalam proses pengampu nasional. Untuk itu, konsekuensinya tentu ada fasilitas dan sumber daya manusia yang andal,” kata Hadi Mulyadi kepada Tim Publikasi Biro Adpim Setdaprov Kaltim, usai menyaksikan penandatanganan surat komitmen dan MoU dengan Pemprov Kaltim untuk pengampuan RS jejaring layanan kardiovaskular, unonefpro, stroke terpadu dan kanker terpadu, digelar di Gedung Paviliun Sakura lantai 5 RSUD AWS Samarinda, Jumat (30/9/2022) lalu.
Wagub Hadi Mulyadi berharap RSUD AWS Samarinda mampu, begitu juga RSUD Kanujoso Djatiwibowo untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada seluruh lapisan masyarakat Kaltim, dan apapun yang diperlukan berupa sarana dan prasarana maupun sumber daya manusia (SDM), Pemprov Kaltim siap membantu secara maksimal.
“Terkait peningkatan SDM bidang kesehatan, Pemprov Kaltim siap membantu, melalui Beasiswa Kaltim Tuntas (BKT), begitu juga sarana dan prasarananya siap dibantu,” tegas Hadi Mulyadi.
Direktur RSUD AWS dr David Hariadi Masjhoer mengatakan pelaksanaan MoU merupakan komitmen untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat, juga amanah dari Kementerian Kesehatan untuk mengembangkan empat layanan (kardiovaskular, unonefpro, stroke terpadu dan kanker terpadu).
“Karena kita ketahui bersama bahwa empat layanan inilah salah satu mengkonsumsi dana BPJS paling besar. Itulah kenapa Kementerian Kesehatan betul-betul ingin mengembangkan keempat layanan tersebut, dan RSUD AWS menjadi salah satu rumah sakit yang ditunjuk untuk mengampu keempat layanan ini di Provinsi Kaltim, Kalsel, dan Kaltara,” tandasnya.
David meminta bantuan Pemprov Kaltim dalam pendidikan, karena untuk SDM kesehatan di Kaltim masih kurang, sehingga didalam mendidik tenaga kesehatan (nakes) seperti dokter, perawat, penata anestesi maupun nakes lainnya yang mendukung empat layanan program ini, persoalannya adalah SDM-nya.
“Kami mengharapkan RSDU AWS Samarinda dan RSUD Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan, bisa diberikan prioritas untuk mengikuti pendidikan di RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita, RS Kanker Dharmais, RS Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo, RS Pusat Otak Nasional dan RSUD DR Soetomo,” ujarnya.
David menambahkan, dengan peningkatan SDM keeehatan dalam mendukung program empat layanan akan bisa dilaksanakan dengan baik.
“Sebab ini merupakan amanah dari Kementerian Kesehatan untuk mengembangkan layanan kardiovaskular, unonefpro, stroke terpadu dan kanker terpadu,” pinta David. (adv/diskominfokaltim)