BONTANG – Antrean truk yang memakan badan ikut menuai reaksi Pengusaha Bontang, H Kahar Kalam. Menurutnya kondisi itu telah merugikan banyak toko di sepanjang jalan, yang menjadi sumber perekonomian kota. “Jelas sangat merugikan pemilik toko. Untung saja bukan toko saya yang dihalangi, kalau toko saya dihalangi saya usir semua itu truk,” kata Kahar dengan tegas.
Di Bontang, tidak hanya SPBU PKT yang kerap dipadati truk yang akan mengisi bahan bakar. Tetapi, antrean BBM juga sering terlihat memanjang di SPBU Tanjung Laut Jalan Jenderal Sudirman. Panjang antriannya bahkan bisa sampai 500 meter, sehingga mengakibatkan kemacetan.
Soal usulan nomor antrean, Kahar mengatakan, nomor antrean bukan menjadi solusi, karena truk tetap mengantre menutupi toko dan pedagang. “Sebaiknya ada pihak terkait yang bekerjasama dengan petugas SPBU untuk mendata kebutuhan BBM. Jika memungkinkan dan cukup mengisi 10 truk sesuai stok BBM, kenapa harus mengantre di badan jalan umum hingga 20 truk fuso,” tegasnya. (bdu)