BONTANG – Pemerintah Kota Bontang menggelar evaluasi program Rantang Kasih, Senin (11/7/2022) di Pendopo Rujab Wali Kota Bontang. Program berupa pemberian makanan siap santap kepada lansia terlantar ini telah dilaksanakan sejak Maret 2022.
Rapat evaluasi itu dipimpin Wali Kota Bontang Basri Rase dan dihadiri Sekda Bontang Aji Erlynawati, seluruh asisten, Forkopimda, kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), lurah, serta tamu undangan lainnya.
Kepala Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Bontang, Bahtiar menuturkan program Rantang Kasih telah dilaksanakan sejak Maret 2022 dengan total sasaran 88 lansia.
“Saat ini total lansia yang menerima manfaat program ini sebanyak 88 orang, yang terdiri dari Kecamatan Bontang Utara sebanyak 28 orang, Kecamatan Bontang Barat 28 orang dan Bontang Selatan sebanyak 32 orang” papar Bahtiar.
Ia juga membeberkan Bontang adalah kota pertama yang menerapkan program ini, sehingga beberapa kota lain datang untuk belajar ke Kota Bontang terkait penerapan program ini.
Wali Kota Basri Rase menjelaskan tujuan program Rantang Kasih ialah sebagai wujud perhatian Pemkot Bontang untuk meningkatkan kesejahteraan dan perbaikan gizi para lansia yang tidak mampu dan terlantar.
“Saat ini lansia menerima makanan sebanyak 2 kali sehari dengan rekomendasi dari Dinas Kesehatan. Mungkin banyak yang tidak menyadari bahwa kecukupan gizi dan kebutuhan nutrisi tiap orang berbeda sehingga makanan yang diberikan haruslah makanan sehat yang sesuai dengan kebutuhan tubuh dan nutrisi otak para lansia,” beber Basri.
Pada kesempatan tersebut Basri juga berterima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam pelaksanaan program tersebut serta berharap sinergi dangan Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan di Kota Bontang.
“Saya berpesan agar kelompok masyarakat sebagai pelaksana dapat menjalankan tugas dengan baik. Untuk Dinsos serta dinas terkait agar senantiasa melakukam monitoring dan evaluasi serta mencari solusi jika ada kendala,” sambungnya.
“Untuk camat dan lurah jangan lupa melakukan pengecekan berkala. Jika ada yang meninggal agar segera melakukan pergantian sasaran. Semoga melalui evaluasi hari ini, program ini dapat semakin meningkat dan baik kedepannya,” tutup Basri. (kmf/lusy)