BONTANG – Dengan dievakuasinya buaya diduga Riska, Ambo mengaku hanya bisa pasrah tak bisa berbuat apa-apa. Apabila memang benar buaya tersebut adalah Riska, buaya yang selama ini dipeliharanya.
Hal itu diungkapkan Ambo saat Redaksi Radarbontang.com menyambangi ke rumahnya.
Diceritakan warga yang tinggal di bantaran Sungai Guntung itu, buaya diduga Riska itu dievakuasi oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), Senin (3/9/2023) malam kemarin. Saat malam penangkapan, dirinya tidak bisa kemana-mana, lantaran rumahnya dijaga oleh pihak keamanan seperti polisi dan petugas BKSDA.
“Saya dilarang datang ke tempat evakuasi, karena ditakutkan akan bentrok dengan warga,” ujarnya.
Ia juga menjelaskan kalau sampai saat ini dirinya belum melihat sedikitpun wujud buaya yang ditangkap itu. Dirinya tidak diberitahu sedikit pun keberadaan buaya itu oleh pihak BKSDA ataupun kelurahan.
“Saya gak tau ditaruh dimana buaya itu sekarang,” imbuh Ambo.
Menurut keterangan dari pihak Kelurahan Guntung yang diterimanya saat pembahasan rencana relokasi buaya, buaya-buaya yang berhasil dievakuasi tersebut akan ditaruh di penangkaran di Samarinda.
Karenanya saat ini dirinya mengaku hanya bisa pasrah tak bisa berbuat apa-apa, kalau memang benar buaya tersebut adalah Riska.
Ke depannya, ia bakal mencari Riska dan berupaya untuk bisa membawanya kembali. Karena menurutnya, Riska bukanlah buaya umumnya. Karena Buaya Riska memiliki hubungan batin dan hubungan darah dengannya.
“Riska bukan buaya biasa. Dia ada hubungan darah dengan kami. Kalau tanya orang-orang Bugis pasti tau itu,” pungkasnya.
Penulis: Yusva Alam