BONTANG – Ketua Komisi I DPRD Bontang, Muslimin mengapresiasi setinggi-tingginya program operasi timbang yang dilaksanakan Pemkot Bontang pada 9-13 November lalu.
“Tentunya, kami sangat bangga dan mendukung penuh. Karena ini menjadi salah satu cara untuk menekan angka stunting di Kota Bontang,” ucapnya saat diwawancara, Senin (20/11/2023) kemarin.
Di kegiatan tersebut melibatkan seluruh komponen dari kelurahan hingga Rukun Tetangga (RT), dengan memberdayakan kader-kader yang sudah mendapatkan pembekalan, terkhusus pada kader Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu).
“Sistem laporannya sudah canggih dan berbasis digital, hal ini juga sangat efektif untuk menghimpun data,” paparnya.
Program serentak itu dilaksanakan di 121 Posyandu yang sudah tersebar di seluruh kelurahan di Bontang. Pelaksanaannya pun terdiri dari satu hari penimbangan berat badan, dan hari-hari selanjutnya dilanjutkan dengan pencarian sasaran yang tidak sempat hadir di hari kegiatan.
“Sasarannya kepada seluruh bayi dan balita yang dikategorikan mengalami gangguan tumbuh kembang lantaran kekurangan gizi, atau yang lebih dikenal dengan stunting,” bebernya.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan, Jamila Suyuti mengatakan, dalam kegiatan operasi tumbang bertujuan untuk mengkampanyekan kepada para orang tua yang memiliki bayi dan balita, supaya datang ke Posyandu.
“Saat pelaksanaan di lapangan, akan ditangani oleh kader Posyandu. Dinkes Bontang juga melibatkan para mahasiswa kesehatan yang saat ini menjalani masa Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Bontang,” tegasnya.
Sebelum kegiatan dimulai, sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) ikut serta untuk berkoordinasi terkait dengan penanganan stunting di Bontang. OPD yang mengikuti kegiatan tersebut yakni Dinas Kesehatan (Dinkes), serta Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat (DSPM).
Penulis: Dwi S
Editor: Yusva Alam