BONTANG – Anggota Komisi III DPRD Kota Bontang, Faisal, meminta Pemkot bisa menangkap peluang anggaran dari Pemerintah Pusat, dalam hal penuntasan banjir di Kota Taman. Jika hanya mengharapkan APBD Kota Bontang katanya, anggaran akan sangat terbatas.
Dia mencontohkan pembangunan satu polder, anggaran yang dibutuhkan bisa mencapai Rp 300 miliar. Bontang tercatat memiliki rencana membangun dua polder, yakni di Kelurahan Kanaan dan Bontang Kuala.
“Polder ini pembangunan berskala besar, kita harus bisa membuat agar ini menjadi kewenangan pusat. Itu harus dipersiapkan dari sekarang,” pintanya saat rapat kerja belum lama ini.
Tahun depan, sambung Faisal, Pemkot menggelontorkan anggaran penanganan banjir hanya sekitar Rp 40 miliar. Sehingga peluang untuk merealisasikan pembangunan polder sangatlah kecil.
Untuk itu, Politisi Nasdem ini juga mendorong agar Pemkot bisa menyuarakan aspirasinya melalui perwakilan Kaltim di DPR RI. Sehingga mereka bisa memperjuangkan usulan itu di Pemerintah Pusat.
“Ada beberapa program dari pusat harus kita desak untuk segera direalisasikan. Sebab beberapa sudah ada perencanaannya,” pungkas Faisal.
Saat ini, permasalahan banjir masih menjadi momok bagi Kota Bontang. Sejumlah program telah dijalankan, namun belum membuahkan hasil yang maksimal. Setiap Jumat, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) juga dikerahkan secara bergantian melaksanakan kerja bakti sebagai langkah pencegahan. Untuk jangka panjang, akan disusun master plan penanganan banjir yang memuat solusi banjir, baik jangka pendek, jangka menengah, hingga jangka panjang. (adv/mk)