spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Apel Gabungan Pegawai, Wali Kota dan Wawali Tegaskan Komitmen dalam Menata Aparatur

BONTANG – Senin, 3 Maret 2025 menjadi hari yang menoreh catatan tersendiri bagi seluruh pegawai, mulai dari PNS, PPPK hingga Tenaga Kontrak Daerah (TKD) di Lingkungan Pemerintah Kota Bontang. Pasalnya pada hari pertama kerja di Bulan Puasa Tahun 2025, bertepatan 3 Ramadhan 1446 H, seluruh Pegawai secara khidmat mengikuti pengarahan yang disampaikan Wali Kota/Wakil Wali Kota Bontang masa jabatan 2025 – 2030.

Pengarahan yang disampaikan dalam Apel Gabungan Pegawai ini, menyasar beberapa rumpun pembahasan, yakni: visi misi wali kota, program 100 hari kerja, hingga sejumlah kebijakan nasional yang harus dikolaborasikan realisasinya di daerah.

Bertempat di Auditorium Kantor Wali Kota, Apel Gabungan tumpah ruah dihadiri pegawai hingga luar gedung. Neni Moerniaeni, Wali Kota Bontang sekaligus pembina apel, membuka arahan dengan kilas balik yang membuka ingatan pegawai perihal kebijakannya dulu saat menjabat Walikota Masa Bakti 2015 – 2020.
“Saya pernah memimpin Bontang melewati masa-masa tsunami anggaran pada awal menjabat Tahun 2017 lalu” ungkapnya sembari menjelaskan, bahwa tsunami anggaran yang dirinya maksud adalah penurunan anggaran dari 1,9 trilyun menjadi 900 milyar pada tahun anggaran tersebut.

Baca Juga:  Raih Nilai Terbaik, Pemkot Bontang Diminta Paparkan Best Practice IPASN

Pada masa itu, menurut Neni, walaupun belanja honorarium TKD terasa membebani APBD yang hanya tersisa di bawah 1 trilyun, namun dirinya tidak pernah memiliki niatan untuk memberhentikan seorangpun TKD di lingkungan Pemerintah Kota Bontang.

Neni memilih merasionaliasi nilai honorarium TKD, sebuah keputusan sulit yang harus dirinya ambil ketimbang harus merumahkan para TKD pada saat itu.

Kisah pembuka ini disampaikan Neni, untuk meyakinkan bahwa dirinya berkomitmen akan mencarikan solusi bagi kurang lebih 400-an TKD yang saat ini gagal atau TMS (Tidak Memenuhi Syarat) pada tahap Seleksi Administrasi PPPK Periode II beberapa waktu lalu.

Dirinya akan berupaya keras agar para TKD tersebut tidak sampai dirumahkan, dan tetap bisa mengabdi pada Pemerintah Kota Bontang.

Selain menyatakan komitmennya mengupayakan nasib para tenaga kontrak daerah, Neni juga meminta dukungan penuh dari seluruh abdi negara peserta apel, untuk mendukung penuh semua Program Prioritas 100 Hari Kerja yang Ia rangkum dalam 17 (tujuh belas) program yakni: Jumat Sehat, Periksa Kesehatan Gratis bagi Warga yang Berulang Tahun, Zero Miskin Ekstrim, Bersih Sungai Pesisir Laut, Bank Sampah setiap RT, Baca Al Quran dan Solat Dhuha sebelum belajar, Sholat Subuh Berjamaah, Hari Senin Kamis dianjurkan berpuasa tidak ada makan minum rapat, Pemberian Makanan Bergizi Gratis bagi Balita di Posyandu, Puskesmas Kunjung ke Sekolah, Mental Health Bontang, Cek Kesehatan Gratis Lansia/Senam Lansia di setiap Kelurahan, Rembuk Bontang, Tengok Tetangga, Memaksimalkan Balai Latihan Kerja, Gerakan Bersih Rumah Ibadah,  dan yang terakhir adalah Wajib Belajar pada Pukul 19.00 Hingga 21.00 WITA.

Baca Juga:  BKPSDM Bontang Raih Lagi Gelar Juara GAGAS Lagi, Arsip Terbaik 3 Tahun Berturut-turut

Bermaksud menyemangati, Neni juga melontarkan pujian bahwa semua keberhasilan Kota Bontang saat ini tak lepas dari kontribusi seluruh Pegawai Pemerintah Kota Bontang, yang selalu bekerja secara profesional dengan penuh dedikasi.

Tak lupa, pada momen Apel Gabungan ini, Neni juga memberi kesempatan pada Wawali Bontang, Agus Haris untuk memperkenalkan diri. Agus yang mengenakan setelan waskat nampak antusias memberi dorongan sekaligus motivasi, kepada seluruh pegawai yang hadir untuk bekerja lebih optimal mewujudkan Visi Baru Pemerintah Kota Bontang yakni Terwujudnya Kota Bontang sebagai Kota Jasa dan Industri yang Maju dan Berkelanjutan dengan Ekonomi yang Dinamis Menuju Era Masyarakat Sejahtera sebagai Daerah Mitra Baru IKN. (adv/rls)

Editor: Yusva Alam

Most Popular