BONTANG – Dispopar Bontang melaksanakan komitmennya untuk menertibkan PKL di Pulau Beras Basah, Selasa (24/7/2023). Penataan warung-warung dan tenda PKL berlangsung kooperatif, dan tidak ada perlawanan dari para pedagang.
Dispopar dibantu pihak kepolisian dan TNI serta Satpol PP melaksanakan pembongkaran warung dan tenda yang tidak sesuai aturan. Penertiban ini berlangsung persuasif, lantaran Dispopar sudah melakukan komunikasi kepada para pedagang seminggu sebelumnya. Sehingga pedagang sudah mengetahui maksud Dispopar.
Dari pantauan redaksi, tenda-tenda liar yang biasa berdiri sudah bersih ketika Dispopar datang. Hanya tersisa warung-warung yang posisinya tidak sesuai aturan yang berlaku.
Para pemilik warung membongkar sendiri bangunan yang terbuat dari kayu dan atap seng tersebut. Anggota Satpol PP, polisi dan TNI ikut membantu proses pembongkaran. Sehingga pembongkaran berlangsung cepat.
Tidak tersisa satupun warung yang berdiri di tengah-tengah icon wisata Bontang tersebut.
“Kami membantu Dispopar untuk menertibkan sesuai dengan hasil rapat beberapa waktu lalu. Leading sector penertiban ini Dispopar,” ujar Hartoni, Kasi Penyidikan dan Penyelidikan Satpol PP.
Salahsatu pedagang, Jirhanuddin mengaku tidak masalah dengan pembongkaran itu karena sudah mendapatkan penjelasan sebelumnya. Namun ia meminta agar pemkot segera membangunkan warung pengganti untuk mereka.
“Kalau bisa jangan lama-lama gantinya. Takutnya berdiri lagi warungnya,” tegasnya.
Jirhanuddin juga mengaku tidak mau untuk pindah ke lokasi pedagang yang sudah dibangunkan oleh Pemkot Bontang, yaitu di bagian ujung pulau berdekatan dengan menara mercusuar, lantaran menurutnya penjualannya akan menurun drastis.
“Kalau pindah ke belakang sepi pembeli. Kami tidak mau,” imbuhnya.
Menanggapi pernyataan Jirhanuddin, Kabid Pariwisata Dispopar Bontang, M Ihsan menegaskan bahwa upaya pihaknya menata pulau tersebut bukannya menutup usaha para pedagang tapi hanya menertibkan saja sesuai dengan aturan yang ada.
“Semua ini dilakukan kan demi kebaikan bersama. Kalau pulau ini bersih dan rapi tentu akan semakin banyak pengunjung. Kalau banyak pengunjung tentu para pedagang juga yang diuntungkan,” kata Ihsan saat diwawancara redaksi di lokasi.
Ia juga menegaskan, tidak hanya melakukan penertiban sekali ini saja. Akan ada monitoring berkala ke depannya. Hal ini untuk mengantisipasi para pedagang kembali membangun warung-warung di tempat semula.
“Kami pasti akan monitoring berkala, agar pulau ini tetap rapi ke depannya,” ujarnya.
Menanggapi penolakan pedagang pindah ke lokasi yang sudah dibangunkan oleh pemkot, Ihsan meyakini tidak mungkin terjadi menurunnya omset pedagang. Hal itu jika semua pedagang mau tertib untuk pindah kelokasi ujung pulau.
“Selama ini kan mereka tidak kompak. Ada yang pindah ada yang tetap jualan di tengah-tengah. Kalau semuanya mau tertib pindah ke belakang, tentu mau tidak mau pengunjung saat berbelanja akan menuju lokasi yang ditentukan. Karena tidak ada lagi warung di lokasi lain,” bebernya.
Sekali lagi ia menegaskan bahwa penertiban ini untuk kebaikan bersama. Kalau pulau bersih dan rapi, wisatawan senang berkunjung dan meningkat, pedagang pun akan mendapatkan berkahnya. (adv/al)