BONTANG – Wakil Wali Kota Bontang, Agus Haris menanggapi kondisi dunia pendidikan Bontang yang kekurangan tenaga guru. Hal itu lantaran banyaknya tenaga guru yang memasuki masa pensiun.
Dikatakan AH sapaannya, bahwa permasalahan ini harus cepat teratasi, agar tidak menanggung proses pembelajaran anak-anak di sekolah.
Sehingga ia memberikan dua skema untuk mengatasi krisis guru tersebut. Pertama, agar bisa membuka formasi khusus Aparatur Sipil Negara (ASN) guru, yang dimana harus berkoordinasi dengan pemerintah pusat, untuk mengajukan permohonan ke Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Kementerian Pendidikan Dasar Menengah Republik Indonesia (Kemendikdasmen).
“Nanti kita akan coba mengajukan permohonan tersebut, sambil menunggu kedatangan Wali Kota Bontang untuk bisa segera ditindaklanjuti,” ucapnya, Selasa (25/2/2025).
Kedua, akan merekrut guru dengan menggunakan skema outsourcing untuk bisa menjadi solusi sementara, yang dimana skema tersebut telah diterapkan di Jakarta, terkait sebagai pihak ketiga.
“Nantinya pasti akan kami pelajari lagi lebih detailnya seperti apa, yang jelas sambil menunggu kedatangan Wali Kota Bontang, semuanya akan langsung kami kerjakan dengan baik,” paparnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Bontang, Bambang Cipto Mulyono mengungkapkan di 2025 akhir tahun nanti, akan ada 47 guru dan kepala sekolah yang akan memasuki masa pensiun.
Bahkan, di 2024 kemarin ada sebanyak 32 guru yang pensiun, dan di 2023 lalu terdapat 58 guru yang sudah masuk pada masa pensiun.
Sehingga untuk saat ini, banyak sekali tenaga pengajar atau guru yang merangkap dalam proses belajar mengajar di sekolah, seperti contohnya guru pendidikan Agama Islam merangkap mengajar Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK).
Penulis: Dwi S
Editor: Yusva Alam