BONTANG – Mencegah terjadinya kekerasan terhadap perempuan dan anak, Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kota Bontang, menggelar lomba senam Three Ends antar siswa SMA se-Kota Bontang, yang berlangsung di Auditorium Tiga Dimensi, Senin (13/5/2024).
Perlu diketahui, sebanyak 26 sekolah mengikuti lomba senam Three Ends. Setiap sekolah mengirim satu kelompok tim yang terdiri dari 10 siswa dan siswi.
Kepala DP3AKB Kota Bontang, Edy Forestwanto mengatakan, akar permasalahan dari kasus-kasus kekerasan dan kejahatan seksual terhadap perempuan dan anak bersifat multidimensi dan multikompleks.
Berakar dari permasalahan ekonomi, sosial, budaya, kesehatan jiwa, pengasuhan dalam keluarga, pendidikan, penegakan hukum, komitmen politik, hilangnya nilai-nilai karakter bangsa, kurangnya lingkungan yang kondusif dalam penyediaan sarana dan prasarana untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada warga, sampai dengan masalah kurangnya pendidikan kesehatan reproduksi di rumah dan sekolah.
“Sejumlah kasus kekerasan dan kejahatan yang terjadi pada perempuan dan anak di Indonesia masih terus terjadi sepanjang tahun. Tidak hanya kekerasan fisik, namun juga termasuk kekerasan psikis, penelantaran, kekerasan ekonomi, perkosaan, dan kejahatan seksual,” ucapnya saat sambutan.
Ditambah lagi dengan semakin terbukanya informasi dan komunikasi untuk mengakses berbagai situs, termasuk situs pornografi oleh anak-anak dan juga oleh orang dewasa yang tidak bertanggung jawab.
Masalah yang sangat mendasar adalah relasi gender dan relasi kuasa yang timpang antara perempuan dan laki-laki, serta antara orang tua atau orang dewasa dengan anak-anak.
“Semoga kegiatan ini bisa memberikan manfaat bagi kita semua, khususnya para remaja siswa SMA se-Kota Bontang, untuk lebih waspada, tetap semangat meningkatkan kemampuan diri, dan turut aktif mencegah kekerasan terhadap perempuan dan anak,” ungkapnya.
Upaya pencegahan terus dilakukan oleh pemerintah dan berupaya selalu melibatkan berbagai sektor dan lapisan masyarakat. Mulai dari penyusunan kebijakan, sampai dengan sosialisasi dan edukasi terus dilakukan untuk mencegah dan menurunkan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Penulis: Dwi S
Editor: Yusva Alam