spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Cerita Jhoni, Pelatih Cabor Dayung Berprestasi: Persiapkan Atlet Ikuti Kejuaraan Popda hingga Kejurnas

BONTANG – Sore hari di lautan Bontang Kuala, Bontang Utara, tampak sejumlah pelajar dengan semangat berlatih cabang olahraga dayung. Latihan itu dipandu oleh Jhoni, seorang pelatih yang sudah berpengalaman sejak 2018 dan juga mantan atlet dayung.

Jhoni memulai karier sebagai atlet dayung pada 2010 dan kini mendedikasikan dirinya untuk melatih pelajar dalam berbagai perlombaan. “Saya mulai sebagai atlet dari 2010, dan sejak 2014 juga sambil melatih,” ujar Jhoni saat ditemui di pelataran Bontang Kuala.

Kota Bontang memiliki tiga kategori yang dilatih dalam cabor dayung, yakni kano, kayak, dan perahu naga. Namun, keterbatasan alat menjadi hambatan utama dalam pengembangan olahraga ini. “Sebenarnya ada banyak kategori, tapi di Bontang hanya ada tiga karena alat-alatnya masih kurang,” jelasnya.

Sebagai pelatih di bawah naungan KONI Bontang, Jhoni mempersiapkan 22 atlet pelajar, terdiri dari 15 putra dan 7 putri, untuk mengikuti Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) Kaltim 2025 yang akan dilaksanakan di PPU.

Persiapan meliputi latihan fisik, keseimbangan, dan daya tahan tubuh, yang disesuaikan dengan kategori yang dilombakan seperti kano 1, kano 2, kayak 1, kayak 4, dan perahu naga 12 orang. “Untuk kano dan kayak harus menjaga keseimbangan saat menaikinya, sementara perahu naga tinggal menyesuaikan duduk, tapi tetap membutuhkan daya tahan tubuh yang kuat,” ungkapnya.

Baca Juga:  FPTI Sukses Gelar Kejuaraan Panjat Tebing, Tahun Depan Ditantang Gelar Kejuaraan Indonesia Timur

Prestasi Jhoni sebagai pelatih tak bisa dianggap remeh. Pada Porprov Berau 2022, ia berhasil membawa para atletnya meraih dua medali emas, empat medali perak, dan tiga medali perunggu. “Cabor dayung paling tinggi di Berau dengan juara 1 dua medali emas, juara 2 empat medali perak, dan juara 3 tiga medali perunggu,” ujarnya.

Meski demikian, ia mengungkapkan bahwa pembinaan olahraga dayung di Bontang masih menghadapi kendala besar berupa kurangnya peralatan seperti kayak dan kano. Jhoni berharap adanya dukungan dari pemangku kepentingan untuk menyediakan fasilitas yang memadai.

“Saat ini pembibitan usia pelajar sangat penting untuk mempersiapkan lomba ke depan, tapi hambatan utama kami adalah perlengkapan yang kurang. Stakeholder terkait perlu menyediakan alat-alat yang dibutuhkan,” terangnya.

Popda bukan hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga seleksi untuk Kejuaraan Nasional (Kejurnas) cabor dayung, dengan juara 1, 2, dan 3 yang akan mewakili Kaltim di tingkat nasional. “Atlet yang dipersiapkan untuk Popda ini banyak yang baru pertama kali ikut cabor dayung. Mereka harus dilatih teknik-teknik dasar dengan sungguh-sungguh,” tutup Jhoni.

Baca Juga:  Atlet Bontang Berlaga di SEA Pencak Silat Championship Singapura, Basri Doakan Raih Kemenangan

Pewarta: Yahya Yabo
Editor: Agus S.

Most Popular