spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Dikeluhkan Warga Basri Sidak ke PDAM, WTP Loktuan Paling Bermasalah

BONTANG – Banyaknya keluhan masyarakat masuk terkait air PDAM yang kurang baik, Wali Kota Bontang, Basri Rase, langsung melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) ke Water Treatment Plant (WTP) di wilayah Kota Bontang, Minggu (7/4/2024).

Basri mengatakan, ada banyak sekali keluhan dari masyarakat Bontang yang dirinya terima, lantaran air PDAM yang keruh belakangan ini. Karena tidak ingin berlarut-larut, akhirnya langsung bergegas mendatangi beberapa WTP di Bontang, seperti wilayah Loktuan, KM 6, bahkan Bontang Lestari, untuk mengetahui apakah benar ada terjadi kendala di lapangan.

“Banyak sekali yang mengadu ke saya lantaran airnya di rumah pada keruh, kurang baik. Padahal untuk pengaduan bisa langsung saja hubungi call center PDAM,” ucapnya saat sidak, Minggu (7/4/2024).

Saat sidak di WTP Loktuan, dirinya menyebutkan untuk kandungan zat besi mencapai 80 persen, padahal kandungan yang terbaik harusnya di bawah 20 mg. Dirinya menuntut WTP Loktuan perlu menjadi perhatian khusus.

“Di wilayah Loktuan ini kandungannya sangat tinggi, ini yang menjadi perhatian khusus. Karena di Loktuan dan Pesona Sintuk saya rasa tidak bisa terkendalikan dari tempat produksi atau jaringan, lantaran sumur Bontang kadar FE-nya sangat tinggi diatas 20 bahkan sampai 100,” paparnya.

Baca Juga:  Residivis 16 Tahun Beraksi di 4 Lokasi Berbeda, Curi Motor hingga Jambret

Saat peninjauan berlangsung, Basri memastikan kondisi sumur dan penampungan dalam keadaan baik. Sehingga dirinya menanggapi ada faktor jaringan pipa menjadi salah satu masuknya endapan tanah yang mengalir hingga ke rumah pelanggan.

“Kalau airnya tidak bermasalah, bisa jadi yang menjadi permasalahan adalah salurannya atau pipa di dalamnya. Itu harus dicek, karena semuanya saling berhubungan satu sama lain,” ungkapnya.

Basri memberi penegasan untuk pemantauan kadar zat besi dilakukan per minggu, yang dimana awal pengecekan selalu dilakukan sebulan sekali. Dirinya ingin coba di kondisi jarak pendek ini, akan ada perubahan atau tidak nantinya.

“Karena di Loktuan yang paling ekstrim di antara yang lainnya, saya ingin selalu cek setiap minggu, bukan setiap sebulan sekali. Supaya kalau ada saluran yang terganggu cukup mematikan pipa yang bermasalah saja, sehingga tidak mengganggu aliran air ke yang lain,” tutupnya.

Penulis: Dwi S
Editor: Yusva Alam

Most Popular