JAKARTA – Kota Bontang, salah satu dari tiga kota di Indonesia dinobatkan sebagai Kota Ramah Lingkungan/Bersih di Asia Tenggara. Penghargaan itu diberikan The Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) kepada beberapa kota di Asia Tenggara yang telah melakukan upaya pembangunan berkelanjutan dan ramah lingkungan.
“Alhamdulillah. Kota Bontang berhasil meraih penghargaan “Certificate of Recognition Clean Land Kategori Kota Bersih Skala Kota kecil Tingkat Asia Tenggara”. Terimakasih kepada OPD terkait dan seluruh masyarakat kota Bontang yang telah mendukung dan membantu Pemerintah Kota Bontang dalam pengelolaan sampah, emisi gas rumah kaca dan penghematan air,” kata Wali Kota Bontang Basri Rase.
Penghargaan yang dinamai “the 5th ASEAN ESC Award and the 4th Certificate of Recognition” merupakan salah satu program kerjasama ASEAN di bawah koordinasi ASEAN Working Group on Environmentally Sustainable Cities (AWGESC).
Tujuan program ini adalah untuk mendorong semakin bertumbuhnya kota-kota berkelanjutan di ASEAN dengan memberikan pengakuan dan apresiasi kepada kota-kota yang telah melakukan berbagai inisiatif dan upaya untuk mewujudkan hal tersebut.
Sepert dilansir portonews, sebanyak 10 kota di masing-masing negara anggota ASEAN dianugerahi Environmentally Sustainable Cities (ESC Award). Sepuluh kota tersebut yaitu: (1) Temburong, Brunei Darussalam, (2) Preah Sihanouk City, Cambodia, (3) Balikpapan, Indonesia, (4) Xamnneua City, Lao PDR, (5) Majlis Bandaraya Shah Alam (MBSA), Malaysia, (6) Nyaung Oo (Bagan) City, Myanmar, (7) Marikina City, Phillipines, (8) Nee Soon South Division, Singapore, (9) Yala Municipality, Thailand, dan (10) Can Tho City, Vietnam.
Selain ASEAN ESC Award, terdapat juga penghargaan berupa Certificate of Recognition terdiri dari 3 (tiga) kategori, yaitu Clean Air, Clean Water, dan Clean Land. Untuk Kategori Clean Water yakni (1) Surabaya, Indonesia. Kategori Clean Air: (2) Phnom Penh City, Cambodia, dan (3) Majlis Bandaraya Johor Bahru (MBJB), Malaysia. Sementara Kategori Clean Land: (4) Paranaque City, Philippines.
Sementara Certificate of Recognition untuk Kota Kecil Kategori Clean Air: (1) Majlis Bandaraya Alor Setar (MBAS), Malaysia, (2) Hatyai Municipality, Thailand, 3) Kep City, Cambodia, (4) Kaysone-Phomvihane City, Lao PDR.
Sedangkan Kategori Clean Water: (5) Thungsong Municipality, Thailand, Kategori Clean Land: (6) Krabi Municipality, Thailand (7) Senmonorom City, Cambodia (8) Bontang, Indonesia, dan (9) Ninh Binh City, Viet Nam
Dalam penilaian penghargaan, setiap negara anggota ASEAN menominasikan 1 (satu) kota untuk menjadi calon penerima ESC Award. Seleksi terhadap kota-kota yang akan mendapatkan penghargaan ESC Award telah dilakukan pada pertemuan AWGESC ke-19 pada 5 Juli 2021. Sedangkan untuk penghargaan Certificate of Recognition terdiri dari 3 (tiga) kategori, yaitu Clean Air, Clean Water, dan Clean Land. Setiap negara dapat menominasikan maksimal 6 (enam) kota (1 kota besar dan 1 kota kecil untuk masing-masing kategori sertifikat). Seleksi terhadap kota-kota yang akan mendapatkan penghargaan Certificate of Recognition telah dilakukan pada pertemuan AWGESC ke-19 pada 5 Juli 2021.
Acara penghargaan ini dilaksanakan secara hybrid dengan Indonesia menjadi tuan rumah. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya bersama dengan Sekretaris Jenderal ASEAN, Lim Jock Hoi menyerahkan penghargaan ini kepada perwakilan penerima (21/10/2021).
Menteri Siti dalam sambutannya menyebutkan bahwa, ESC Award yang diprakarsai oleh ASEAN tidak dapat disangkal merupakan salah satu pendekatan paling efektif untuk mendorong kota-kota di ASEAN agar dapat lebih memobilisasi sumber daya mereka untuk membangun kota yang bersih dan hijau, serta dapat menetapkan standar untuk diikuti oleh kota-kota yang lain.
“Dengan ini, saya sangat berharap, bahwa ini akan memotivasi kita untuk meningkatkan kinerja lingkungan kita dan menginspirasi orang lain untuk berbagi praktik terbaik di seluruh dunia. Oleh karena itu, saya ingin menegaskan kembali bahwa kolaborasi yang kuat adalah kunci untuk menjembatani kesenjangan dan untuk bergerak maju dengan cara yang lebih harmonis,” ungkap Menteri Siti.
Menteri Siti kemudian menjelaskan kepada hadirin bahwa Indonesia juga telah memiliki program serupa yang disebut Adipura. Penghargaan Adipura yaitu penghargaan yang diberikan kepada kota-kota yang memenuhi kriteria lingkungan tertentu, tidak hanya sebagai kota yang bersih dan hijau, tetapi juga berhasil menunjukkan upaya yang signifikan dalam mengelola limbah domestiknya, serta mempromosikan ekonomi sirkular melalui pengelolaan sampah. “Tiga kota dari Indonesia yang menerima penghargaan hari ini termasuk di antara yang telah menerima penghargaan Adipura,” terang Menteri Siti.
Sekretaris Jenderal ASEAN, Lim Jock Hoi pada kesempatan ini menyampaikan bahwa ASEAN bangga mengakui kota-kota yang mendapat penghargaan ESC Award dan Certificate of Recognition tahun ini. Menurutnya, kota-kota tersebut telah memprioritaskan pengarusutamaan kebijakan dan program pembangunan yang ramah lingkungan. (red)