BONTANG – Plt Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian, dan Perdagangan (DKUMPP) Kota Bontang, Alfrita Junain Sande, membantah adanya isu yang menyatakan, tabung gas melon atau tabung gas 3 kilogram mengalami kelangkaan di wilayah Kota Bontang.
Hal ini disampaikan saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) berlangsung dengan Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bontang, Bagian Perekonomian Sumber Daya Alam (SDA), hingga PT Pertamina, Senin (4/2/2024).
Dirinya menyatakan bahwa di 2024 lalu, kuota gas melon untuk Kota Bontang mencapai 1.400 tabung gas, yang dimana tabung gas tersebut langsung disalurkan melalui tiga agen resmi. Terlebih lagi, ada terdapat 94 pangkalan yang tersebar di Kota Bontang.
“Untuk kelangkaan sepertinya tidak ada, sebab untuk stok pun setiap kami melakukan monitoring kuota gas tersebut tercukupi. Bahkan setiap hari, pangkalan tersebut mendapatkan distribusi tabung gas sebanyak 110 perharinya,” ucapnya.
DKUMPP Kota Bontang pun mengklaim, untuk Harga Eceran Tertinggi (HET) pertabungnya senilai Rp 21 ribu. Jika pun ada pengecer atau sebagainya yang menaikan harga lebih dari HET, pihaknya tak mengetahui hal tersebut.
“Yang kami tahu harga per tabungnya Rp 21 ribu, kalaupun ada yang lebih dari itu, kami tidak mengetahuinya,” ungkapnya.
Di kesempatan yang sama, Sales Branch Manager Pertamina, Azri Ramadhan Tambunan menanggapi hal tersebut, dimana sebagian masyarakat ternyata masih saja ada yang mendapatkan harga berbeda dari HET. Sehingga, nantinya pihak Pertamina akan melakukan pengawasan yang lebih ketat.
Penulis: Dwi S
Editor: Yusva Alam