BONTANG – Empat pelajar SMA IT Daarul Hikmah Boarding School (DHBS) Kota Bontang berhasil menciptakan biskuit yang dapat digunakan sebagai nutrisi alternatif untuk ibu hamil dalam mencegah stunting.
Cemilan tersebut berbahan dasar tepung mangrove dan ekstrak daun kelor, yang diberi nama Cookies DH’s Mogy (DHBS’s Moringa Gymnorrhiza). Keempat pelajar yang berhasil membuat biskuit tersebut adalah Iffah Masyfu’ah sebagai Ketua Tim Penelitian Cookies DH’s, Muhammad Rasya Islami Pasha, Abi Sarwan, dan AQB Aritmatik.
Iffah menjelaskan, biskuit ini merupakan produk inovasi pangan olahan lokal pencegah stunting untuk ibu hamil. Selain itu, biskuit itu adalah produk teknologi olahan pangan lokal yang ramah lingkungan, karena berasal dari tanaman mangrove yang identik dengan Kota Bontang.
Adapun judul penelitiannya yakni ‘Pemanfaatan Ekstrak Daun Kelor (Moringa Oleifera) dan Tepung Mangrove Dalam Pembuatan Cookies’.
“Karena kasus stunting yang tinggi di Kota Bontang akhirnya penilitian ini dipilih atas latar belakang tersebut,” ujarnya, Rabu (13/11/24).
Karena di Kota Bontang identik dengan hutan manggrove, mereka pun memanfaatkan para petani lokal yang memproduksi tepung manggrove yang kandungan gizinya lebih baik dari tepung pada umumnya.
Untuk pemanfaatan daun kelor sendiri dikarenakan terdapat kandungan asam folat yang tinggi, diketahui sangat baik untuk ibu hamil.
“Dengan menggunakan petani mangrove lokal Bontang, kita juga melakukan perputaran ekonomi serta pemberdayaan masyarakat lokal,” tambahnya.
Guru Pembina Tim Penelitian Cookies DH’s Mogy, Wawan Adi Saputra mengatakan, penelitian tersebut dilaksanakan di Kelurahan Tanjung Laut dan sebagai langkah preventif, bersama dengan Puskesmas Bontang Selatan I melakukan pendistribusian kepada para ibu hamil.
Diketahui, tim penelitian SMA IT DHBS berhasil mendapatkan gold medal di International Science and Invention Fair (ISIF) 2024 di Bali. Dimana dalam ajang akademik sains internasional itu diikuti 24 negara turut berpartisipasi.
“SMA IT DHBS menjadi satu-satunya perwakilan Kota Bontang,” jelasnya.
Adapun hasil penelitian ini telah dianalisis oleh BPOM dan memiliki surat pencatatan ciptaan dari Kemenkumham. Pengujiannya diberikan ke 30 ibu hamil sebagai responden uji organoleptic dan masih dalam pemantauan puskesmas dengan buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA).
“Hasil pengujiannya mendapat respon baik dan positif dari para ibu hamil, serta tidak ada ketidakcocokan yang berdampak pada indikasi sakit perut dan mual,” tutupnya.
Penulis: Syakurah
Editor: Yusva Alam