spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Hadiri Rakornas Terkait Pengelolaan Sampah, Neni: Bontang Sudah Beralih ke Sistem Sanitary Landfill Sejak 2008

BONTANG – Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni turut menghadiri Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) terkait Pengelolaan Sampah Tahun 2025, yang berlangsung di Jakarta International Convention Center (JICC), Senin (23/6/2025).

Rakornas di tahun ini mengusung tema ‘Ending Plastic Pollution’, dan sub tema #HentikanPolusiPlastik yang menjadi momentum penting dalam memperkuat komitmen daerah, untuk pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan.

Di kegiatan tersebut, Neni menyampaikan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang sejak lama telah menunjukkan komitmen yang serius terhadap pengelolaan sampah, khususnya dalam upaya mengurangi polusi plastik.

“Alhamdulillah, Bontang telah meninggalkan sistem open dumping dan beralih ke sanitary landfill sejak tahun 2008. Ini adalah langkah awal penting dalam pengelolaan sampah yang ramah lingkungan,” katanya.

Neni juga menegaskan, bahwa Pemkot Bontang saat ini tengah menyusun rencana jangka menengah pada 2025–2026, termasuk penguatan infrastruktur dan regulasi pengelolaan sampah plastik berbasis prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle).

“InsyaAllah di setiap kelurahan akan dibangun tempat pengelolaan sampah yakni 3R, dan dapat dipastikan nantinya di tingkat RT akan dibentuk bank sampah. Ini adalah bagian dari pemberdayaan masyarakat agar pengelolaan sampah bisa mandiri dan berkelanjutan,” jelasnya.

Baca Juga:  Minta Peserta Serap Ilmu di Penas KTNA ke XVI, Edy: Terapkan di Bontang!

Ditambahkan, bahwa keberhasilan Bontang dalam meraih 17 penghargaan Adipura, termasuk Adipura Kencana, tidak lepas dari budaya kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta.

Dimana pihaknya telah sangat dipercaya, untuk pengelolaan sampah bukan hanya urusan pemerintah saja. Akan tetapi sangat diperlukan kolaborasi seluruh pihak.

“Kami terus menggerakkan partisipasi aktif masyarakat, termasuk melalui program Jumat Bersih, dan juga sistem sanksi seperti bendera hitam bagi kelurahan yang tidak menjaga kebersihan,” bebernya.

Sehingga, Neni menyambut baik himbauan Kementerian Lingkungan Hidup, agar seluruh kabupaten/kota segera beralih dari open dumping ke sanitary landfill, sebagai syarat penilaian kota Adipura ke depan.

“Bontang siap dan sudah membuktikan diri sejak lama. Kami akan terus melangkah maju untuk menjadikan Bontang sebagai kota yang benar-benar peduli dan tangguh terhadap isu lingkungan, termasuk dalam menghentikan polusi plastik,” ungkapnya.

Kesempatan yang sama, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Hanif Faisol Nurofiq saat sambutannya, menekankan pentingnya sinergi pemerintah pusat dan daerah, dalam mendorong akselerasi penyelesaian permasalahan sampah dari hulu hingga hilir.

Baca Juga:  Terminal Bontang Ditargetkan Beroperasi Akhir Mei Mendatang

“Pemerintah daerah diharapkan segera menyusun roadmap pengelolaan sampah yang terintegrasi dan berkelanjutan, guna mewujudkan target Bersih Sampah 100% pada tahun 2029”, tutupnya.

Penulis: Dwi S
Editor: Yusva Alam

Most Popular