BONTANG – Kepala Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat (Dinsos-PM) Bontang, Bakhtiar Mabe mengklarifikasi soal program ‘Rantang Kasih’ Basri-Najirah yang sempat disorot Ketua DPRD Bontang, Andi Faizal Sofyan Hasdam. Andi Faiz sempat menyebut menu rantang kasih kurang layak bagi lansia dengan kisaran harga Rp 30 ribu per porsi untuk satu orang. Padahal, menurut Andi Faiz, pembiayaan program rantang kasih mencapai Rp 2 miliar.
Bakhtiar Mabe menjelaskan, menu rantang kasih seharga Rp 30 ribu, bukanlah harga dari keseluruhan menu makanan yang disediakan bagi lansia. Melainkan, harga Rp 30 ribu itu, sudah termasuk biaya pengantaran dan honor dari pengantar makanan atau rantang kasih.
Disebutkan, Dinsos-PM mempercayakan kepada kelompok masyarakat (Pokmas) dari tiga kecamatan di Bontang untuk mengelola program itu.
âJadi ini yang perlu diluruskan, Rp 30 ribu itu bukanlah harga utuh untuk menu makan. Jadi terbagi menjadi beberapa item. Harga makanan kisaran Rp 19 ribu sampai Rp 20 ribu satu porsi. Dan Rp 10 ribu untuk biaya operasional, pembelian ATK buat laporan dan honor pokmas. Pokmas tidak boleh untung di menu makanan,â paparnya saat dikonfirmasi Jumat (6/5/2022).
Lansia penerima rantang kasih, mendapat jatah makan dua kali dalam satu hari, dan makanan  diantar langsung oleh masing-masing Pokmas di tiap wilayah.
Kemudian terkait pemilihan menu dalam rantang, Pokmas hanya melaksanakan saran dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Bontang. Dimana, Dinkes yang menentukan standar gizi makanan yang diperlukan lansia, seperti memenuhi unsur hewani, nabati dan lainnya. “Setiap hari itu jenis menu makanannya juga berbeda-beda, tidak itu-itu terus,” jelasnya.
Bakhtiar Mabe mengaku sudah melakukan konfirmasi terhadap Pokmas yang dimaksud oleh Ketua DPRD Bontang, sewaktu menunjukkan foto menu rantang kasih yang hanya berisikan telur mata sapi, satu iris buah, satu tempe dan seporsi tumis kacang panjang beserta nasi. Tetapi jawaban dari yang bersangkutan menyatakan itu tidak benar. “Sudah saya tanya tapi tidak ada yang mengaku, tapi nanti saya cari tahu lagi karena ada fotonya ‘kan,” ucapnya.
Bakhtiar Mabe menegaskan jika itu benar maka pihaknya tidak segan memberikan teguran hingga sanksi. Rencananya pekan depan bakal melakukan evaluasi sambil menunggu jadwal kesiapan jadwal Wali Kota Bontang. “Pastinya dirapatkan dulu, kalau tidak bisa mengubah (standar yang ditentukan) ya akan kami ganti (Pokmas). Tapi ‘kan ada yang namanya teguran pertama, kedua dan ketiga,” tutupnya.(ahr)