BONTANG – Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Paguyuban Arek-arek Surabaya (Pasura) ke-18 dirayakan secara sederhana, Sabtu (25/02/23), di rumah Ketua Pasura, Ngudiyo Basuki Rahmat di Perumahan Bukit Sekatup Damai (BSD).
Basuki berharap, perayaan sederhana tersebut dapat membuat seluruh anggota semakin kompak dan akrab satu sama lain, “Harus sering kumpul-kumpul, jangan hanya di grup whatsapp ramenya,” ujarnya.
Perayaan HUT Pasura kembali dilaksanakan setelah sempat vakum karena pandemi, “Pandemi dirasa sangat berpengaruh terhadap Pasura. Biasanya, mereka rutin mengadakan pertemuan sebulan sekali,” jelas Mandiyono, Ketua Harian Pasura.
Mandiyono merasa kembali bernostalgia ke 18 tahun lalu, di mana Pasura baru didirikan, “Saya ingat waktu itu hari Kamis, para perantauan Surabaya ngumpul dan membangun Pasura. Sesama orang Surabaya bisa saling berkumpul di Bontang ini,” ungkap Mandiyono.
Dirinya pun berharap Pasura dapat terus bersinergi dengan masyarakat serta pemerintah. Membangun Bontang bersama etnis. Sehingga Bontang selalu memiliki daya tarik.
Pasura punya keinginan mengangkat salah satu kesenian asal Surabaya, Jawa Timur, yaitu Tari Remo.
“Tarian ini merupakan tarian untuk menyambut tamu. Ini tarian khas Surabaya,” imbuhnya.
Dalam berkesenian, Pasura akan berupaya untuk mendatangkan pelatih khusus, agar dapat melatih para penari. Sehingga, ke depannya dalam acara-acara yang ada di Bontang, Tari Remo dapat ditampilkan.
Hal ini tentu untuk menarik para generasi penerus Pasura, “Alhamdulillah penerus Pasura sudah banyak, sehingga ke depannya anak-anak muda akan ikut berkumpul dan dilibatkan dalam acara-acara Pasura,” pungkas Mandiyono. (sya)