BONTANG – Penyebab kelangkaan elpiji 3 kg dikarenakan keterlambatan pengiriman dan pengisian di Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SBPE) Samarinda dan Sangkulirang beberapa waktu lalu. Hal ini dijelaskan Kabag Perekonomian dan Sumber Daya Alam, Sekda Bontang, Moch Arif Rochman usai memantau agen dan pangkalan elpiji 3 kg.
Penyebab terjadinya kelangkaan disebabkan tidak adanya pengiriman pada saat Hari Raya Iduladha dan bertepatan cuti bersama. Selain itu penyebab lainnya, ada antrean di SPBE selama dua hingga tiga hari.
“Kadang-kadang agen yang mengambil dari Bontang ke SPBE ada antrean, kita harapkan dua tiga hari ini sudah normal. Karena kalau dari sisi penimbunan kecil kemungkinan, karena akan ada potensi kebocoran bagi pedagang akan merugi,” kata Arif saat pemantauan, Kamis (6/7/2023).
“Secara umum pengiriman tidak ada masalah dan dari sisi jumlah tidak ada masalah. Masyarakat jangan panik membeli secara berlebihan,” imbuh Arif.
Diketahui, Diskop UKMP bersama Kabag Perekonomian Sumber Daya Alam, Sekretaris Daerah (Sekda) bersama kepolisian melakukan pemantauan ke beberapa agen gas elpiji 3kg dan pangkalan-pangkalan.
Pemantauan gas elpiji melon tersebut dilakukan berdasar kelangkaan yang terjadi sepekan terakhir.
Salah satunya agen PT. Pantai Subur, Loktuan sebagai agen gas LPG 3kg. Agen Pantai Subur sendiri menaungi 38 pangkalan di Kota Bontang.
Admin Agen Pantai Subur, Hernisa mengatakan, untuk pasokan gas LPG dari Pertamina ke agen pantai subur sebanyak 2.200 hingga 2.800 tabung gas per hari. Untuk distribusi sendiri ke pangkalan tidak mengalami kenaikan.
“Agen tidak boleh mengecer, hanya boleh menyalurkan ke pangkalan,” kata Hernisa saat pemantauan.
Abdullah, Pemilik Pangkalan LPG Rusma di Loktuan mengatakan, pangkalannya mendata setiap pembeli gas LPG 3kg. Di mana setiap pelaku usaha hanya diberi jatah 2 tabung dalam sepekan.
“Kalau masyarakat sini sesuai saja. Kita data dan terapkan pembelian satu KTP satu tabung,” kata Abdullah.
Ia melanjutkan, bahwa jatah dari agen ke pangkalan hanya diberikan sebanyak 50 sampai 100 tabung per hari dengan izin dari agen langsung. Masyarakat sulit mendapatkan gas, bisa terjadi karena distribusi dari SPBE lambat sehingga suplai kurang hingga aturan tanggal merah atau libur tidak ada pengiriman atau suplai tabung gas.
“Kalau per bulan dibatasi hanya 2.000 tabung, tidak boleh lebih. Kalau per harinya hanya bisa 50 atau 70 tabung. Bisa 100 tabung kalau dari agennya yang memberikan. Salah satu alasan sulitnya tabung gas karena pemakaian gas masyarakat meningkat,” jelasnya.
Hal senada diungkapkan Rohani pemilik pangkalan gas LPG 3 Kg Adaruddin mengatakan telah menerapkan skema pembelian tabung gas 1 KK satu tabung kepada masyarakat. (yah)