BONTANG – Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kaltim melalui Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Abdul Rahman menjelaskan beberapa hal yang membuat terminal Kota Bontang telat beroperasi.
Di antaranya adalah kurangnya tenaga kerja di terminal tersebut, dan masih terdapat akses langsung antara terminal dan rumah warga yang belum ditutup sebagai salah satu SOP sebuah terminal.
“Beberapa masyarakat masih ingin ada akses keluar masuk ke terminal tersebut,” terangnya saat dihubungi, Senin (14/10/24).
Pihaknya masih berusaha berkoordinasi dengan Polres Bontang dan Bhabinkamtibmas, untuk melakukan sosialisasi kepada beberapa warga tersebut, agar diberi pengertian bahwa pintu keluar-masuk terminal hanya ada satu.
Kemudian, pihaknya juga melakukan MoU kepada Dinas Perhubungan Kota Bontang terkait kurangnya personel sebanyak 12 orang petugas pelayanan di terminal, dan sedang dalam proses.
Kepala Seksi Angkutan, Welly Sakius Suwignyo mengatakan, bahwa pintu yang langsung menuju ke pemukiman itu digunakan untuk warga berjualan, namun terkait penutupan itu adalah kewenangan dari provinsi.
“Kalau mereka mau tutup tentu itu dari mereka lagi,” terangnya.
Terkait MoU, pihaknya bersama provinsi masih melakukan pembahasan lebih lanjut. Tidak hanya melakukan pembahasan tenaga kerja, namun juga tentang pembagian hasil dari terminal tersebut.
“Nanti kami akan bahas persenannya berapa yang kita dapat, dan berapa yang mereka dapat, kemudian UMKMnya juga,” katanya.
Pihaknya akan melakukan pertemuan pada akhir bulan ini, jika dalam negosiasi telah sesuai dengan keinginan, maka dalam waktu dekat terminal tersebut dapat segera dioperasikan.
“Nanti bus yang di simpang sana kita tarik lagi, jadi mereka beroperasi kembali di terminal,” tutupnya.
Penulis: Syakurah
Editor: Yusva Alam