Seringkali masih banyak dari kita yang abai akan kesehatan mental. Padahal, kesehatan mental sangat berpengaruh terhadap produktivitas kita sehari-hari.
Adanya gangguan mental seperti depresi, bukan berarti seseorang dianggap ‘gila’ namun, ada sesuatu yang berubah dari diri kita secara psikologis. Dan hal ini yang perlu dikenali lalu ditangani.
Founder dan Psikolog Lembaga Insan Cita Bontang Laela Siddiqah, mengatakan ada beberapa hal gejala depresi yang bisa dikenali, dan tentu jika gejala itu sudah muncul, harus segera menyadarinya dan meminta bantuan kepada orang lain.
“Gejala depresi ini banyak, seperti rasa insecure yang berlebihan sehingga membuat overthinking, lalu selalu merasa tidak bahagia di saat suasana sedang bahagia, namun hal tersebut menjadi gejala depresi ketika dialami secara terus menerus,” ucap Laela saat menjadi bintang tamu dalam program Podcast “Meja Tamu” alias Media Kaltim-Praja Tatap Muka dengan tema “Kesehatan Mental Bagi Usia Dewasa Awal”.
Program tersebut tayang di kanal Youtube Praja TV Bontang, Rabu (17/24/2021), kerjasama antara mediakaltim.com bersama Radio Praja TV, serta didukung Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Bontang.
Laela mengatakan, bahwa masih banyak orang yang selama ini malu meminta bantuan ketika sudah mengalami gejala depresi. Padahal jika dibiarkan, akan berakibat pada fase depresi tingkat lanjut.
“Jadi ketika kita sudah merasa ada gejala, segera sadar dan meminta bantuan kepada orang terdekat, jangan sampai dibiarkan, karena bisa menyebabkan level depresinya naik sehingga dapat melakukan ‘Self Harm’ atau melukai dirinya sendiri,” katanya.
Gangguan mental yang saat ini sedang tren terjadi di masyarakat, yaitu Bipolar. Kondisi dimana seseorang bisa merasa bahagia dan sedih secara berlebihan. “Yang mengalami Bipolar biasanya bisa merasakan bahagia dan sedih yang berlebih, dan itu terjadi terus menerus karena dirinya sudah tidak bisa terkontrol. Namun perlu digaris bawahi tidak bisa seseorang langsung men-judge dirinya mengalami bipolar, perlu adanya pemeriksaan lebih lanjut ke psikolog atau psikiater,” ujarnya.
Pola asuh orangtua dan kondisi lingkungan sekitar pun dapat menjadi salah satu faktor seseorang mengalami depresi atau gangguan mental lainnya. “Bisa terjadi karena faktor pola asuh orang tua yang keliru, terlalu memberi tekanan terhadap anak, sehingga menyebabkan anak mengalami depresi,” katanya.
Untuk terhindar dari gangguan kesehatan mental, perlu adanya kesadaran terhadap diri sendiri, dan melakukan kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan energi positif.
“Ini menjadi perhatian khusus, karena kita harus sadar dulu tentang kesehatan mental kita. Lalu yang bisa kita lakukan untuk menjaga itu adalah terus melakukan kegiatan yang akan memberikan energi positif, dan harus selalu bahagia,” katanya. (ahr)