BONTANG – Ratusan sopir truk lokal yang tergabung dalam Persatuan Leveransir Bahan Bangunan (PLBB) Bontang menggelar aksi demonstrasi, Kamis (27/1/2022). Dengan membawa kendaraan truk masing-masing, mereka tampak mengular hingga tiga kilometer lebih dari Jalan Pupuk Raya sebelum Pos Hotel Equator yang menjadi lokasi utama aksi.
Dalam aksi itu, mereka menuntut pemberdayaan sopir lokal terhadap kegiatan penimbunan di lingkungan kerja PT Pupuk Kaltim. Termasuk salah satunya pembangunan pabrik Kaltim Amoniak Nitrat (KAN) di kawasan Kaltim Industrial Estate (KIE).
Mereka kecewa lantaran perusahaan beserta kontraktor perusahaan lebih memprioritaskan truk dari luar Bontang. “Tahun lalu sudah ada kesepakatan bahwa ketika ada kegiatan pengangkutan atau penimbunan, kami dilibatkan. Tapi sekarang itu tidak dilakukan,” kata Sekretaris PLBB, Ludin Limbong.
Aksi ini, kata dia, juga dilakukan lantaran PLBB tak menemukan titik terang dengan perusahaan meski telah berdiskusi. Padahal sebelumnya, mereka mengaku pernah diberdayakan. Namun belakangan terakhir, mereka hanya terlibat sebagai penonton.
Dalam aksi itu, ratusan pendemo dipertemukan dengan perwakilan PT Pupuk Kaltim beserta perwakilan PT Wijaya Karya (Wika) sebagai salah satu subkontraktor. Namun hingga aksi berakhir, kesepakatan final belum menemukan titik terang. Pertemuan dilanjutkan Jumat (28/1/2022).
Perwakilan PT Wika, Alif mengaku, pihaknya membantah jika disebut tidak memberdayakan sopir truk lokal. Sebab tiga subkontraktor yang telah ditunjuk, seluruhnya perusahaan asal Bontang. Ketiganya yakni PT Rajawali Perkasa Teknik, PT Mitra Nusantara Energi, dan PT Krida Sejahtera Jaya. “Kami sudah meminta ketiga perusahaan ini agar menggandeng PLBB,” tandasnya. (bms)