BONTANG – SDN 001 Bontang Utara mengadakan seminar sekolah penggerak cara jitu mengenal potensi dan bakat anak melalui genetik darah ABO, Selasa (17/1/2023) di Auditorium 3 Dimensi. Kegiatan ini merupakan implementasi kurikulum merdeka belajar dan upaya mensukseskan pembelajaran siswa siswi.
Kepala Sekolah SDN 001 Bontang Utara, Yani Astutik mengatakan, pada tingkat sekolah dasar, SDN 001 Bontang Utara adalah pelaksana pertama kali pembelajaran kurikulum merdeka belajar, yang telah diterapkan sekolah penggerak dengan melihat potensi anak melalui golongan darah.
“Asumsi kami dengan mengetahui golongan darah, maka orangtua dan guru dapat memandang siswa sebagai individu yang berbeda dan unik. Dengan melalui pembelajaran diferensiasi di kurikulum merdeka,” kata Yani Astuti, Selasa (17/1/2023).
Pemateri sangat berpengalaman dalam genetik golongan darah untuk kecerdasan peserta didik. Karena sebagian besar waktu anak ada di rumah, orangtua tidak hanya menuntut anak harus bisa, tapi perlakuan kepada anak harus sesuai.
Dengan hasil yang didapat, akan dapat mengubah pola pikir (mindset) orangtua dan siswa dalam mengajar dan mendidik sesuai dengan kebutuhan siswa-siswi di sekolah.
“Guru-guru kami dapat bertransformasi dengan memberikan pembelajaran diferensiasi yang baik. Untuk orangtua dapat memberikan dukungan terbaik di rumah, jadi ada kesamaan sekolah dan orangtua,” jelasnya.
Sementara, Kabid Pendidikan Dasar, Disdikbud Bontang, Saparudin mengatakan, pelaksanaan seminar bagi orangtua dan guru dalam melihat potensi anak melalui genetik golongan darah dapat menunjang implementasi kurikulum merdeka belajar.
“Misalnya pembelajaran anak tidak asal-asal. Dapat mengetahui potensi anak melalui golongan darah. Sehingga pendidikan merdeka belajar akan sejalan dengan yang telah digaungkan oleh menteri pendidikan, kebudayaan, riset dan teknologi,” kata Saparudin.
Dalam pembelajaran merdeka belajar akan mendekatkan pembelajaran pada individu.
“Ke depannya bukan hanya sekolah penggerak, jadi seluruh sekolah. Ini kolaborasi antara sekolah dan orangtua dengan memberikan pengertian kepada orangtua mengenai kemampuan anak,” tandasnya. (yah)