Bagi penggemarnya, bermain skateboard suatu hal yang menyenangkan. Ada tantangan tersendiri. Seperti yang dirasakan Komunitas Skateboarder Bontang. Mereka sering mengisi waktu luang dengan bermain skateboard sambil mempelajari teknik-teknik terbaru.
Komunitas yang sudah ada sejak 23 tahun silam ini rutin bermain skateboard. Biasanya, mereka bermain di skatepark di Stadion Bessai Berinta (Lang-Lang). Mereka mengatakan ada tantangan tersendiri saat berlatih skateboard. Saat mempelajari trik, lalu jatuh dan mencoba lagi, membuat rasa penasaran mereka semakin tinggi.
“Keseruan main skateboard itu ketika nyoba trik-trik baru, sambil melatih logika juga insting, jadi kalo jatuh itu sudah makanan sehari-hari, tapi itulah yang membuat kami terus penasaran dan belajar lagi, ” ucap Florenzo Valentino saat menjadi bintang tamu dalam program Podcast “Meja Tamu” alias Media Kaltim-Praja Tatap Muka dengan tema “Seberapa Asik Bermain Skateboard?”.
Program ini tayang dalam kanal Youtube Praja TV Bontang, Rabu (27/10/2021), kerjasama antara mediakaltim.com bersama Radio Praja TV, serta didukung Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Bontang.
Hadir sebagai narasumber, Ketua Skateboarder Bontang, Taqwin. Ia mengaku ketertarikannya pada skateboard berawal dari teman-temannya yang sering bermain skateboard. “Dulu sebenarnya saya nge-band, tapi karena temen-temen suka pada bawa skateboard jadi nyoba-nyoba. Setelah itu makin penasaran, dan sekarang jadi hobi, ” jelasnya.
Berbagai luka cedera sudah banyak dialami oleh Taqwin juga Valentino. Namun hal itu tak mengurungkan niatnya untuk bermain skateboard. “Kalo cedera sudah gak bisa dihitung. Kalo saya sudah pernah sampe patah tulang ekor, pemulihannya butuh waktu dua bulan. Tapi saat itu rasanya pengen cepet bisa main skateboard lagi, ” kata Valentino.
Tak pandang usia, Skateboarder Bontang ini membuka kesempatan bagi siapa saja yang berminat, bahkan saat ini ada anggota yang berusia 12 tahun. “Kami gak mandang usia, jadi kalo berminat dan suka main skateboard kami selalu terbuka, bahkan kita ajarin bareng-bareng, ” ucapnya.
Komunitas yang beranggotakan 50 orang dan sudah lahir 3 generasi ini pun berharap agar segera bisa menggelar kompetisi skateboard se-Kaltim. Namun hal tersebut belum bisa dilaksanakan jika skatepark belum dilakukan perbaikan.
“Kami ingin sekali membuat event kompetisi gabungan dari mulai skateboard dan juga breakdance, tapi kami harus menunggu sampai skatepark diperbaiki, karena kondisi skatepark yang sudah rusak. Belum pernah ada perbaikan sejak skatepark dibangun tahun 2008,” pungkasnya. (ahr)