BONTANG – Jembatan SMP Negeri 5 Bontang menjadi urgensi pihak sekolah saat ini. Lantaran sebelumnya pada 16 Maret 2024, pihak sekolah mendapatkan surat dari perusahaan pemilik lahan tersebut, memberitahukan bahwa batas pinjam pakai lahan telah berakhir.
Kepala Sekolah SMPN 5, Muhiddin mengatakan, bahwa pihaknya telah bersurat ke perusahaan tersebut. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Bontang pun juga telah melakukan hal yang sama. Namun, hingga kini mereka tidak mendapatkan balasan.
Untuk itu, ia berharap dengan kunjungan Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bontang yang dilakukan, Senin (10/2/2025) ini dapat membantu sekolah tersebut terkait lahan yang digunakan sebagai satu-satunya akses masuk ke SMPN 5.
Ia menjelaskan, bahwa saat ini kondisi jembatan sudah sangat turun dari jalanan utama, dan pada tahun 2023 lalu sempat 10 hari tidak bisa diakses dikarenakan terendam banjir, sehingga mereka harus menggunakan jalan belakang.
Sempat diwacanakan pemindahan jalan masuk di belakang sekolah, namun hal tersebut tidak dapat dilakukan melihat di belakang sana sudah padat oleh pemukiman dan dua sekolah lainnya. Adapun pembangunan sekolah sepenuhnya sudah menghadap Jalan Pupuk Raya, sehingga akan lebih mengeluarkan banyak anggaran jika harus merubah layout sekolah.
“Selama 10 hari akses kami pindah ke belakang dulu, tapi ada saja kecelakaan karena padat sekali penjemputan, akses keluar masuk jadi terbatas,” ujarnya, Senin (10/2/2025).
Muhiddin berharap agar lahan tersebut tetap dapat dipinjamkan, atau bahkan diberikan secara permanen kepada SMPN 5 Bontang sebagai akses menuju sekolah.
Untuk itu, anggota Komisi A DPRD Bontang, Saeful Rizal mengatakan, bahwa pihaknya akan mengundang perusahaan terkait untuk mendiskusikan hal tersebut.
“Segera kita bicarakan, karena ini menyangkut akses menuju pendidikan yang ada di Kota Bontang,” ujarnya.
Penulis: Syakurah
Editor: Yusva Alam