BONTANG – Ketua Komisi II DPRD Kota Bontang Rustam memberikan apresiasi atas kegiatan festival kuliner bertajuk Membeko Fest 2022. Festival kuliner tersebut dilaksanakan, Sabtu (27/8/2022) di Anjungan Futsal Bontang Kuala. Kegiatan ini juga untuk memeriahkan HUT ke-77 RI. Karena itu, dresscode kegiatan bernuansa merah putih.
Festival Bontang Kuala ini dimulai dengan tradisi sarapan bersama secara lesehan, atau rutinitas dengan ciri khas berbagai menu sarapan khas Bontang Kuala yang disajikan di atas baki/nampan bundar. Baki bermakna kebersamaan, dan lesehan atau melantai bermakna membumi.
“Kami menyambut baik kegiatan tersebut, dan sangat mengapresiasi. Bagi pecinta kuliner, dimanjakan dengan sajian-sajian yang istimewa,” ujar Rustam. Kegiatan ini, kata politisi Partai Golkar, juga sebagai bentuk kreativitas para pelaku UMKM yang terus berinovasi dengan situasi yang masih pandemi.
Ia juga berpesan, para pelaku UMKM tetap semangat dan terus berinovasi diera digital. “Semangat untuk pelaku UMKM, dan tetapberinovasi dan berkreatifitas, gunakan sistem promosi digital karena sekarang merupakan era pemasaran melalui digital,” terangnya.
Sementara itu, Wali Kota Bontang, Basri Rase mengharapkan Festival Membeko dapat dijadikan ajang memperkenalkan budaya lokal Bontang. Kegiatan ini menjadi kegiatan bersama masyarakat Bontang yang juga dihadiri stakeholder terkait. “Pemerintah Bontang telah menandatangi MoU pariwisata dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dalam pengembangan pariwisata,” jelas Basri Rase.
Dia menyebutkan salah satu program unggulan Pemkot Bontang yakni destinasi wisata dan UMKM yang telah dilakukan MoU dengan Kemenparekraf. “Saya sudah perintahkan seluruh OPD wajib menyiapkan satu kegiatan yang nantinya akan menjadi event pariwisata di Bontang,” jelas Basri.
Dalam hal pengembangan pariwisata, Basri mengatakan, ini sebagai bagian dari perencanaan dalam menyambut Ibu Kota Negara (IKN) dan dalam menghadapi pasca-industri. “Program ini bukan program ‘kacang-kacangan’, tapi program untuk membantu bapak-ibu ketika Ibu kota negara benar-benar terjadi di Kalimantan Timur, dan Bontang menjadi bagian dari destinasi wisata di Ibu Kota Negara,” paparnya.
Basri memastikan, dirinya akan terus menggali potensi wisata yang ada di Bontang. Oleh karenanya, dia meminta semua OPD bersinergi dan kolaborasi untuk mengembangkan wisata di Bontang. “Semakin banyak kegiatan, semakin banyak event maka perekonomian di Bontang semakin meningkat, semakin berkembang,” sebut Basri.
Yang sudah pasti, Basri mengaku telah menginstruksikan agar Membeko Fest digelar setiap tahun. “Ini dijadikan agenda tahunan, dan segera laporkan ke Dinas Pariwisata. Karena seluruh kegiatan akan diluncurkan setiap tahunnya. Karena kita ingin menuju kota pariwisata. Tahun depan harus di ‘gasfull’ yang namanya pariwisata dan UMKM,” paparnya.
Sementara Lurah Bontang Kuala, Suiza Ixan Saputro mengatakan, Membeko akan menjadi program unggulan Pemkot Bontang dalam sektor pariwisata, dengan fokus mengangkat tradisi lokal yang tidak ada di tempat lain.
“Iya, ini sudah masuk dalam kalender rutin Dinas Pariwisata dan kami berkolaborasi dengan Masyarakat sadar wisata (Masata) hingga tingkat kementerian. Respons dari Kemenparekraf Membeko ini tidak ada di daerah lain,” kata Suiza.
Dikatakannya, Membeko akan diagendakan rutin setiap tahun pada minggu keempat Agustus. “Jadi kami sudah diskusikan dengan lembaga adat. Jadi event ini akan terus dilaksanakan setiap minggu ke empat di bulan Agustus untuk melaksanakan Membeko Fest ini,” pungkas Suiza. (adv)