spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Pemangkasan Tanjakan RSUD Masuk Masa Perencanaan, Konsultan Gelar Pertemuan dengan Masyarakat Terdampak

BONTANG – Proyek downgrade atau penurunan jalan di Jalan Letjend S. Parman atau tepatnya di tanjakan RSUD Bontang, diproyeksikan bakal terlaksana. Saat ini masih dalam tahap perencanaan.

Di masa perencanaan ini Pemkot Bontang telah melaksanakan Pertemuan Konsultasi Masyarakat (PKM) terkait Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah (DPPT) kepada para warga terdampak, beberapa waktu lalu.

Di PKM yang berlangsung di Aula Kelurahan Gunung Telihan itu dijelaskan alasan utama dari proyek penurunan jalan ini diperlukan. Karena seringnya terjadi kecelakaan di wilayah tersebut. Posisi lampu lalu lintas yang berada setelah turunan bisa berbahaya terutama bagi kendaraan besar.

“Downgrade jalan ini penting karena kita perlu menghindari kecelakaan di wilayah tersebut,” jelas Lurah Gunung Telihan, Muhammad Cholid Hanafi beberapa waktu lalu.

Kegiatan ini diinisiasi oleh Dinas PUPR beserta Balai Besar Penyelenggara Nasional dan konsultan perencanaan yang ada di PUPR. Untuk kepastian pelaksanaan belum diketahui secara pasti, namun setelah DPPT, tahun 2025 mendatang akan dilanjutkan perencanaan selanjutnya.
Uja, Tim Leader Konsultan PT Andeskaraya mengatakan, PKM dilaksanakan bersama dengan warga yang berdomisili di wilayah Kelurahan Telihan, sebagai warga yang terdampak nantinya atas penurunan jalan.

Baca Juga:  Musda Ika Pakarti Bontang, Begawan Luncurkan “Ojo Lali Jawamu”

Berkaitan dengan proses perencanaan tersebut, akan dilakukan identifikasi dan inventarisasi warga yang terdampak. Itu merupakan tahap awal. Berikutnya, pihaknya akan melakukan proses pengukuran di lapangan, sehingga bisa didapatkan ukuran atau kondisi aktual tiap bidang-bidang tanah yang dimiliki masyarakat terdampak.

Dilanjutkan dengan verifikasi dan validasi pihak yang terdampak, agar mereka bisa mendapatkan orang yang paling berhak.Terakhir akan disusun biaya estimasi yang harus dianggarkan untuk melakukan pembebasan lahan ini.

“Uang yang diusulkan harus bisa menyelesaikan keseluruhan pembebasan dalam satu tahap. Jangan sampai ada yang kurang,” terangnya.

Ia menjelaskan, harus ada komunikasi yang intens bersama dengan masyarakat, terkait aspirasi mereka atas pemangkasan jalan yang terdampak pada mereka. Perlu juga adanya pendekatan persuasif agar perencanaan ini dapat berjalan dengan lancar.

Penulis: Syakurah
Editor: Yusva Alam

Most Popular