BONTANG – Pemerintah Kota Bontang akan melanjutkan pembangunan pelataran Bontang Kuala tahap ke dua. Hal ini tentu berpengaruh pada para pedagang di sana.
Beberapa pedagang yang telah terdaftar di kelurahan sebelumnya berharap akan adanya alternatif lain, agar mereka tetap berjualan. Karena hal ini berpengaruh pada pendapatan mereka selama penutupan berlangsung.
Yuti, salah satu pedagang menyatakan, sebenarnya ia tetap dapat berjualan dari rumah dengan melayani pesanan online maupun kebutuhan acara seseorang, namun pendapatan tersebut bisa berkurang hingga 50 persen dari saat ia berjualan di pelataran.
“Seminggu bisa Rp 800 ribu, kemarin yang penutupan pelataran pertama, karena hanya jualan di rumah dan online seminggu jadi Rp 400 ribu,” ujarnya, Senin (8/6/2025).
Hal ini juga diceritakan oleh Faisa, selama penutupan pelataran pertama kali ia hanya dapat berjualan di rumah sang ibu, namun karena minimnya pengunjung dan ia tidak berjualan online, terkadang ia bisa tidak mendapatkan penghasilan sama sekali dalam sehari.
“Di rumah ibu ada warung kecil gitu, jadi jualan di sana. Karena BK tutup jarang orang ke BK makanya penghasilan sedikit sekali,” tambahnya.
Berbeda dengan Nurul, yang merupakan salah satu pedagang yang tidak memiliki alternatif sama sekali, ia benar-benar berhenti berjualan lantaran tidak memiliki tempat lain.
“Kalau bisa dikasih alternatif tempat lain atau bagaimana, soalnya kemarin pas penutupan pertama kami tidak jualan, kalau ini ditutup lagi berarti tidak jualan lagi,” pungkasnya.
Adapun mereka telah mendapat kabar dari mulut ke mulut, terkait penutupan akan dilakukan pada bulan Juni ini. Pada dua bulan pertama penutupan akan dilakukan pada ujung pelataran terlebih dahulu karena akan dibangun dermaga terlebih dahulu.
“Katanya dua bulan awal belum ditutup semua, jadi kita masih bisa jualan, tapi setelah itu akan ditutup total. Saya dapat kabar dari orang sini yang ada di grup penjual BK,” kata Melan, pedagang di Bontang Kuala.
Ia menyatakan material seperti kayu ulin sudah mulai berdatangan, namun belum ada pengerjaan yang dimulai.
Penulis: Syakurah
Editor: Yusva Alam