BONTANG – Rencana Pemkot Bontang untuk meminta setiap OPD menyumbang telur, sebagai bagian dari agenda menekan angka stunting mendapat sorotan anggota dewan.
Wakil Ketua Komisi I DPRD Bontang, Raking menyarankan kepada pemkot agar permintaan sumbangan telur itu bisa dianggarkan dalam anggaran perubahan. Sehingga tidak perlu menggunakan uang pribadi.
Menurutnya, saat pembahasan anggaran perubahan yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat ini, sangat tepat untuk memasukkan ide tersebut dalam perencanaan anggaran.
“Saya yakin pemerintah mendorong ide tersebut agar masuk di anggaran perubahan. Agar tahun depan bisa menekan angka stunting,” ujar Raking saat diwawancarai redaksi.
Namun begitu menurutnya, kalaupun wali kota tetap menekankan agar ide sumbangan telur tersebut menggunakan uang pribadi dari ASN di setiap dinas-dinas, dirinya mempersilahkan.
“Wali Kota yang punya OPD. Kalau wali kota menekankan untuk menyumbang telur, susu, daging, atau buah ya monggo (baca: silahkan) saja,” ungkapnya.
Diketahui, Wawali Bontang Najirah beberapa waktu lalu membeberkan skema penyaluran program sumbang telur. Setiap OPD diwajibkan menyumbang dua piring telur, nantinya telur tersebut dibagikan langsung kepada anak yang telah didata.
Telur yang disumbang tiap OPD akan langsung disantap oleh anak-anak yang telah didata, dalam program gerakan makan telur tiap sekali sebulan.
Sasaran pertama dari program ini adalah fokus pada kelurahan di Kecamatan Bontang Selatan. Yakni Kelurahan Tanjung Laut dan Kelurahan Tanjung Laut Indah. Sebab, dua wilayah tersebut memiliki risiko balita atau anak gizi kurang. (adv/al)