BONTANG – Pengurus dan anggota Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Bontang membagikan ratusan takjil dan nasi kotak, kepada pasien yang sedang dirawat di RSUD Taman Husada Bontang, Ahad (16/3/2025) sore.
Selain pasien, program yang diberi nama “Wartawan Berbagi Takjil” itu juga menyasar keluarga pasien, pengunjung, tenaga kesehatan (nakes), hingga pekerja yang bertugas di lingkungan rumah sakit pelat merah tersebut.
Ketua PWI Bontang, Suriadi Said, mengatakan program ini menjadi bagian dari program kerja organisasi di bulan suci Ramadan. Sebelum program ini terealisasi, PWI Bontang membuka donasi di internal organisasi hingga ke sejumlah relasi.
“Hasil donasi yang terhimpun cukup untuk menyediakan sekitar 300 takjil. Alhamdulillah seluruhnya telah kami salurkan. Terima kasih yang tak terhingga kepada para donatur. Semoga rezekinya dilipatgandakan dan dibalas dengan yang lebih baik oleh Allah SWT,” ucap Isur, sapaan akrabnya sembari mendoakan.
Dipilihnya RSUD Taman Husada sebagai lokasi sasaran pembagian takjil, sambung Isur, guna menyemangati pasien dan kelurga pasien agar segera diberi kesembuhan. Selain itu, juga bentuk dukungan terhadap para nakes yang tetap sigap melayani masyarakat di tengah kondisi yang sedang berpuasa.
“RSUD Taman Husada juga menjadi mitra strategis kami dalam menjalankan aktivitas jurnalistik. Semoga hubungan baik ini dapat terus terjalin dengan baik,” harapnya.
DIRANGKAI KAJIAN THR
Siang harinya sebelum pelaksanaan bagi-bagi takjil di rumah sakit, pengurus dan anggota PWI serta sejumlah insan pers di Bontang mengikuti kajian dengan tema THR, akronim dari Temukan Hikmah Ramadan.
Kajian dilaksanakan di Masjid Asy Syuhada, Kelurahan Berbas Pantai, Kecamatan Bontang Selatan, dengan menghadirkan narasumber Ustaz Maghfirudin yang juga salah satu mubalig dan praktisi pengobatan ala nabi (thibbun nabawi) di Kota taman.
Dai yang juga pendidik tersebut membeberkan beberapa hikmah yang terkandung di dalam ibadan puasa di bulan suci Ramadan. Mulai dari meningkatkan kualitas iman, melatih kesabaran, melatih keikhlasan, menahan diri dari perbuatan buruk, meningkatkan perekonomian, meningkatkan produktivitas kerja, meningkatkan jiwa kewirausahaan, hingga meningkatkan kesehatan dan kebugaran tubuh.
“Semoga ilmu yang telah disampaikan narasumber dapat kita pahami dan amalkan dalam kehidupan sehari-hari,” pungkas Isur. (*)