BONTANG – Manajemen RSUD Taman Husada Bontang merespons keluhan masyarakat terkait penggunaan material Aluminium Composite Panel (ACP) di sejumlah bagian gedung rumah sakit yang dinilai menutupi jalur evakuasi serta mengurangi sirkulasi udara dan pencahayaan.
Wakil Direktur Administrasi Umum dan Keuangan RSUD Taman Husada, Vicky Rizki Riadis, menegaskan bahwa pemasangan ACP telah melalui tahapan perencanaan dan kajian teknis sebelum pelaksanaan renovasi bangunan.
“Tidak perlu khawatir, evakuasi melalui jendela saat ini tidak direkomendasikan lagi. Seluruh ruangan di RSUD dilengkapi dengan APAR dan jalur evakuasi yang telah disiapkan sesuai standar. Petugas kami juga telah dibekali pelatihan untuk menggunakannya,” ujar Vicky, Jumat (30/5/2025).
Ia menjelaskan, penggunaan ACP tidak hanya untuk mempercantik tampilan gedung, tetapi juga untuk mengurangi beban biaya perawatan berkala.
“Satu kali pengecatan gedung bisa menelan biaya hingga Rp4 miliar, dan daya tahannya hanya sekitar tiga tahun. Dengan ACP, biaya perawatan bisa ditekan secara signifikan,” terangnya.
Menurut Vicky, pihaknya saat ini juga tengah menanti hasil evaluasi dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkartan) Kota Bontang terkait aspek keselamatan gedung. Evaluasi tersebut berdasarkan surat resmi yang telah dilayangkan sebelumnya.
“Kami pasti akan mengikuti rekomendasi dan hasil evaluasi dari Disdamkartan. Itu akan menjadi pertimbangan dalam penyesuaian teknis ke depan,” ujarnya menegaskan.
Sebelumnya, masukan disampaikan oleh Wakil Wali Kota Bontang, Agus Haris, yang berharap agar desain pemasangan ACP tetap memperhatikan aspek keselamatan dalam kondisi darurat.
“Seharusnya ada titik berbentuk kotak yang bisa dibuka-tutup. Jika terjadi kegawatdaruratan, titik tersebut bisa digunakan untuk akses keluar,” kata Agus Haris.
Ia menambahkan, walau pemasangan ACP menambah nilai estetika bangunan, keselamatan tetap harus menjadi prioritas. “Fungsinya untuk memudahkan evakuasi jika sewaktu-waktu dibutuhkan,” tambahnya.
Sementara itu, beberapa keluarga pasien juga sempat menyampaikan kekhawatiran terhadap tertutupnya jendela oleh ACP yang dinilai bisa menghambat evakuasi darurat.
“Semoga tidak ada bencana, tapi tetap harus dipikirkan mitigasinya. Jendela sebagai jalur keluar darurat kini tidak bisa digunakan karena tertutup ACP,” ujar salah satu keluarga pasien.
Pewarta: Darman
Editor: Agus S