BONTANG – Ketua Komisi II DPRD Bontang, Rustam meminta PT Pertamina menambah ketersediaan stok Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis solar di Bontang. Hal ini untuk memenuhi kebutuhan kendaraan, terutama jenis truk yang kerap mengantre di sekitar Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
Meski kini sebagian SPBU telah dan akan menerapkan fuel card saat pengisian BBM, namun selama tidak ada pembatasan pembelian di setiap kendaraan, tentu kekurangan pasokan masih akan terus terjadi.
“Intinya kami (Komisi II, Red.) menyambut baik inovasi Pertamina ini. Namun keluhan para sopir truk ini juga harus didengarkan. Kami bersama pemkot juga sudah sering kali bersurat ke Pertamina untuk meminta tambahan kuota solar di Bontang,” ucapnya saat dikonfirmasi, Selasa (12/7/2022).
Diketahui, sejauh ini baru SPBU Koperasi Karyawan (Kopkar) PKT di Jalan Brigjen Katamso yang telah menerapkan pengisian solar melalui pembayaran non-tunai. Dalam waktu dekat, SPBU Akawi yang berada di Jalan MT Haryono juga akan menyusul. Setelah itu, berlanjut ke SPBU di Jalan Jenderal Sudirman Tanjung Laut, SPBU kilometer 3 Jalan Arif rahman Hakim, dan SPBU kilometer 5 Jalan Poros Bontang-Samarinda.
Pembelian solar melalui fuel card ini wajib menyertakan hasil uji layak kendaraan (kir). Dari persyaratan itu, banyak truk yang akhirnya gagal memenuhi kualifikasi lantaran kendaraannya sudah dimodifikasi, terutama di bagian bak. Sesuai ketentuan, tinggi bak truk seharusnya 70 sentimeter. Namun banyak sopir yang meninggikan truk menjadi 80 sentimeter. (advmk)