BONTANG – Menjelang Pemilu 2024, Wakil Ketua Komisi I DPRD Kota Bontang, Raking, mengingatkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Dinas Kependudukan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Bontang untuk saling meningkatkan sinerginya, terutama dalam hal sinkronisasi data.
Sejauh ini, kata Raking, pihaknya mengapresiasi kinerja keduanya yang telah mempersiapkan sejak dini pemutakhiran dan sinkronisasi data secara berkelanjutan setiap bulan untuk mempermudah penyusunan data pemilih. Dirinya berharap, Data Pemilih Tetap (DPT) di Pemilu 2024 mendatang bisa akurat.
“Pertemuan semacam ini akan kami buat secara berkelanjutan. Kami juga minta sosialisasi tentang kepemiluan terus digalakkan guna meningkatkan partisipasi pemilih di 2024 mendatang,” ujar Raking.
Politisi Berkarya itu juga meminta dua lembaga tersebut untuk memaksimalkan data pemilih pemula. Soal keterbatasan anggaran yang kerap dialami DIsducapil dalam melakukan jemput bola perekaman KTP elektronik, baik ke lembaga pendidikan, daerah pesisir, termasuk terbatasnya alat rekam KTP elektronik. Pihaknya bakal mendorong aspirasi tersebut ke pimpinan Komisi I dan DPRD Bontang, agar ke depan dapat mengalokasikan dana untuk operasional tersebut.
Hingga Juni 2022, data pemilih berkelanjutan terdata sebanyak 120.539 orang. Tersebar di Kecamatan Bontang Utara sebanyak 54.500 orang, Kecamatan Bontang Selatan sebanyak 45.859 orang, dan Kecamatan Bontang Barat sebanyak 20.180 orang.
Data itu lebih rendah jika dibandingkan dengan Pemilihan Wali Kota-Wakil Wali Kota (Pilwali) 2021 yang berjumlah 121.694 orang. Sebab belum termasuk daftar pemilih pemula. Disdukcapil memprediksi, ada 10.742 pemilih pemula yang akan masuk dalam Pemutakhiran Data Pemilih Berkelanjutan (PDPB) menjelang Pemilu 14 Februari 2024.
Peningkatan itu merujuk data usia penduduk per Juni 2022. 4.962 orang di antaranya telah merekam KTP-el, sementara 5.780 orang lainnya belum memiliki KTP-el. (adv/mk)