BONTANG – Saat liburan besar keagamaan maupun akhir tahun, Pulau Beras Basah akan mengalami lonjakan pengunjung. Permasalahan menahun seperti sampah menjadi perdebatan.
Pasalnya, masyarakat yang membawa sampah dari darat sering kali meninggalkan sampah mereka di Pulau Beras Basah, sehingga terjadi penumpukan. Padahal mereka selalu diimbau untuk membawa kembali sampahnya ke darat saat pulang.
Kepala Bidang (Kabid) Pariwisata Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata, Ekonomi dan Kreatif (Dispoparekraf) Kota Bontang mengatakan, hingga saat ini sampah masihlah tanggung jawab dari pengunjung.
Namun Dispoparekraf telah berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH), bahwa mereka telah menyediakan pengangkutan sampah yang telah dibawa ke daratan. Bahkan asosiasi kapal juga bersedia untuk membantu masyarakat membawa sampah mereka ke darat.
“Kami terus melakukan himbauan tiap tahunnya, tapi agak sulit untuk mengharapkan kesadaran tersebut,” terangnya.
Untuk itu pada tahun 2025 mendatang, pihaknya akan menambahkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang akan di pekerjakan untuk mengurus sampah di tempat-tempat wisata khususnya beras basah.
“Itu sudah kami siapkan SDM nya, jadi tahun 2025 kami akan fokuskan mereka untuk mengurus sampah, sehingga tempat-tempat wisata kita dapat bersih dari sampah,” terangnya.
Penulis: Syakurah
Editor: Yusva Alam