BONTANG – Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan (Bapelitbang) Bontang melakukan terobosan baru dalam memaksimalkan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) nya. Salah satunya dengan meningkatkan pendampingan penyusunan Rencana strategis (Renstra) terhadap semua Organisasi Perangkat Daerah di lingkup Pemkot Bontang, dengan metode pelatihan (coaching).
Inovasi yang diinisiasi Syahruddin, Kepala Bidang Litbang Perencanaan dan Evaluasi Pembangunan Bapelitbang Bontang itu, diberi nama CIPTA alias Coaching Intensif Perencanaan yang Terpadu dan Aplikatif.
Syahrudin mengatakan, latar belakang dari munculnya inovasi baru ini, karena setiap OPD saat ini sedang dalam momentum penyusunan Renstra dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2021-2026. Sehingga diperlukan upaya peningkatan kualitas perencanaan pembangunan sebagai tujuan dari pelaksanaan tupoksi Bapelitbang.
Selain itu, dari evaluasi capaian RPJMD dan konsistensi Renstra terhadap RPJMD, hasilnya juga masih terkategori rendah. “Sehingga kami putuskan kali ini perencana Bapelitbang harus turun mendampingi dan memberikan pelatihan ke semua OPD, agar Renstra-nya konsisten dan selaras dengan RPJMD. Tujuannya agar bisa menjabarkan visi misi dan janji kepala daerah terpilih,” ujar Syahruddin, Kamis (21/10/2021).
Untuk mendukung inovasi ini, Bapelitbang Bontang juga telah menyiapkan sejumlah tenaga pelatih (coach) yang diturunkan ke semua OPD. Setiap satu orang perencana, sambung Syahruddin, maksimal membina dua OPD.
Terobosan ini rupanya turut mendapat dukungan dari Wali Kota Bontang, Basri Rase. Orang nomor satu di Bontang itu mengapresiasi pendampingan tersebut, karena benar-benar mengotimalkan potensi sumber daya perencana dari Bapelitbang itu sendiri. “Saya kira gagasan Syahruddin tentang sistem pendampingan penyusunan Renstra melalui metode coaching ini sangat tepat untuk memastikan visi dan misi saya dapat dijabarkan seluruhnya ke dalam renstra perangkat daerah,” ujar Basri.
Dukungan senada juga disampaikan Yassir Asyari, Kasubbag Perencanaan dan Keuangan Diskominfo Bontang. Yassir menilai, inovasi pelatihan ini sangat dirasakan manfaatnya, karena dapat membantunya menyelaraskan indikator ataupun target Renstra Diskominfo dengan RPJMD dalam menerjemahkan dan menyelaraskan visi misi kepala daerah. “Kami sangat menyambut baik. Sebab pengalaman saya sebelum ada coaching ini, banyak membuat target yang kami buat akhirnya tidak selaras dari indikator yang telah ditetapkan,” tandasnya. (bms)